ASN Kota Kupang Menatap Transformasi Birokrasi yang Lebih Profesional dan Modern

  • Whatsapp
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang pose bersama para ASN. (Foto: istimewa)

KUPANG, BN — Pemerintah Kota Kupang terus memperkuat kualitas birokrasi dan pelayanan publik melalui penguatan peran aparatur sipil negara (ASN), pembenahan jabatan fungsional, serta penegasan kembali nilai-nilai integritas dan profesionalisme. Serangkaian kebijakan penguatan ASN yang digulirkan beberapa bulan terakhir menunjukkan arah baru tata kelola pemerintahan Kota Kupang yang lebih modern, transparan, dan berorientasi pada hasil.

Momentum terbaru terlihat dalam pelantikan 80 pejabat fungsional yang dipimpin Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, pada Selasa (25/11) di Aula Rumah Jabatan Wali Kota. Upacara resmi itu menjadi penegasan bahwa pemerintah kota tengah melanjutkan transformasi birokrasi secara menyeluruh, tidak hanya mengisi formasi jabatan, tetapi memastikan setiap pejabat fungsional bekerja pada posisi yang tepat dan membawa dampak nyata bagi masyarakat.

Read More

Dalam sambutannya, Wali Kota Christian Widodo mengingatkan bahwa jabatan fungsional bukan sekadar status kepegawaian, melainkan panggilan untuk melayani. Ia menekankan bahwa pemerintah kota sangat bergantung pada kompetensi dan dedikasi para pejabat fungsional yang bekerja langsung dengan masyarakat, seperti perawat, guru, penyuluh, analis kepegawaian, dan tenaga teknis lainnya.

“Saya percaya ini bukan sekadar seremoni administrasi. Ini adalah awal baru bagi Bapak Ibu untuk melayani lebih banyak, menjadi lebih bermanfaat, dan berdampak bagi masyarakat Kota Kupang,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa masyarakat menilai wajah pemerintah dari bagaimana ASN berinteraksi dalam tugas sehari-hari. “Pelayanan yang baik, senyum yang tulus, kerja yang rapi, itu semua menggambarkan kualitas pemerintah yang sesungguhnya.”

Wali Kota juga menyoroti tantangan fiskal yang tengah dihadapi Pemkot Kupang, termasuk pemotongan transfer pusat pada 2026 sebesar Rp204 miliar. Namun ia mengajak seluruh ASN untuk tidak terpuruk dalam keterbatasan. Dengan perumpamaan bahwa bintang paling terang justru terlihat pada langit yang gelap, ia mendorong ASN tetap berprestasi meski dalam kondisi sulit. “Ketika anggaran besar, semua bisa terlihat hebat. Tapi dalam masa sulit seperti ini, ketika Bapak Ibu bersinar sedikit saja, itu akan tampak jauh lebih terang,” tegasnya.

Selain pesan tentang kerja keras dan pengabdian, Wali Kota memberi penekanan khusus pada kedisiplinan. Ia menyebut bahwa etika kerja ASN terlihat bukan hanya dari laporan kinerja, tetapi juga dari hal-hal sederhana seperti ketepatan waktu dan kerapian penampilan. “Pakaian rapi tidak harus mahal. Tapi itu simbol keseriusan kita dalam melayani publik. Jangan sampai kita bekerja baik tetapi masyarakat menilai sebaliknya karena penampilan kita tidak mencerminkan profesionalisme.”

Pesan mengenai disiplin ini juga sejalan dengan pandangannya bahwa pembentukan karakter ASN harus dimulai dari kebiasaan kecil, seperti ketertiban, kerapian, dan konsistensi. Ia mencontohkan pelatihan di dunia kemiliteran yang memulai pembentukan disiplin dari hal-hal sederhana sebelum menghadapi persoalan besar. Menurutnya, kebiasaan-kebiasaan kecil inilah yang pada akhirnya membentuk birokrasi tangguh yang siap menghadapi berbagai tantangan pelayanan publik.

Selaras dengan arahan Wali Kota, Sekretaris Daerah Kota Kupang, Jeffry E. Pelt, memperkuat pesan mengenai konsolidasi dan efektivitas birokrasi. Ia menegaskan bahwa salah satu fokus utamanya adalah menuntaskan jabatan kosong dan mempercepat proses pengisian posisi strategis di perangkat daerah. Menurut Jeffry, birokrasi yang kuat adalah birokrasi yang lengkap dan bergerak serempak. Kosongnya jabatan struktural maupun fungsional dapat menghambat pelayanan masyarakat, sehingga percepatan penataan SDM menjadi prioritas.

Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Kupang saat ini sedang memperkuat koordinasi antarperangkat daerah, memperbaiki SOP pelayanan, dan memastikan implementasi sistem e-Kinerja berjalan efektif. Sistem penilaian berbasis digital ini, yang sebelumnya juga mendapat sorotan positif media lokal, dinilai mampu meningkatkan akuntabilitas ASN karena seluruh capaian kerja dapat dipantau dengan mudah, transparan, dan berbasis data.

“Kita ingin ASN Kota Kupang menjadi teladan dalam bekerja. Dengan sistem dan struktur yang rapi, kita bisa menggerakkan seluruh program prioritas daerah secara lebih cepat dan terukur,” ungkap Jeffry. Ia menegaskan bahwa dirinya berkomitmen mengawal disiplin kerja ASN, memperkuat pengawasan, dan memastikan seluruh perangkat daerah bergerak dalam visi yang sama dengan Wali Kota.

Dalam beberapa waktu terakhir, banyak sorotan yang muncul terkait progres positif reformasi ASN di Kota Kupang. Peningkatan disiplin, penerapan e-Kinerja, capaian program pembangunan, dan konsolidasi birokrasi menunjukkan bahwa langkah-langkah pembenahan ini mendapat perhatian publik dan dinilai memberi dampak pada layanan pemerintah kepada masyarakat.

Wali Kota Kupang mengingatkan jati diri Kota Kupang sebagai “kota kasih”. Baginya, kasih itu bukan slogan tetapi harus tampak dalam pelayanan ASN kepada warga. Pelayanan yang dilakukan dengan hati, menurutnya, adalah fondasi sebenarnya dari pemerintahan yang dicintai masyarakat.

“Kota Kupang hanya dapat melesat bila kita semua bergerak dalam satu visi dan satu arah. Mari bekerja dengan hati, karena hanya pekerjaan yang dilakukan dengan hati yang dapat menyentuh hati-hati yang lain,” pungkasnya.

Dengan semangat pembenahan menyeluruh, kolaborasi antara Wali Kota, Sekda, dan seluruh perangkat daerah diharapkan terus menciptakan pelayanan publik yang lebih modern, berintegritas, dan berdampak langsung bagi warga Kota Kupang. (*/Andyos Manu/Advertorial)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *