Bank NTT Siap jadi Lokomotif Pembangunan

  • Whatsapp
Direktur Utama Bank NTT saat memimpin upacara peringatan HUT ke 57 Bank NTT. (Ist)
Direktur Utama Bank NTT saat memimpin upacara peringatan HUT ke 57 Bank NTT. (Ist)
Direktur Utama Bank NTT saat memimpin upacara peringatan HUT ke 57 Bank NTT. (Ist)

KUPANG, berandanusantara.com – PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) menandai HUT ke – 57 pada tanggal 17 Juli 2019 dengan melaksanakan upacara, di halaman kantor pusat jalan W. J. Lalamentik, Kota Kupang.

Upacara tersebut dipimpin langsung Direktur Utama, Izhak Eduard Rihi, dihadiri semua jajaran Direksi dan Komisaris, serta para karyawan-karyawati. Semuanya saat itu mrngenakan busana adat dari berbagai daerah.

Read More

Izhak Eduard Rihi dalam sambutannya mengatakan, upacara tersebut merupakan apel siaga yang dimaknai sebagai kesiagaan dan kesiapan Bank NTT sebagai lokomotif pembangunan NTT melalui Masyarakat Ekonomi NTT (ME NTT).

“Bank NTT juga siap menterjemahkan dan mengeksekusi mimpi “NTT Bangkit, NTT Sejahtera” dalam prinsip kerja spiritual leadership,” ungkapnya.

Tekat dan komitmen tersebut didasari semangat lantaran pencapaian Bank NTT dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang baik. Bahkan, Babk bermoto “Melayani Lebih Sungguh” telah memberikan kontribusi cukup signifikan untuk provinsi NTT.

“Pada tahun buku 2018, deviden yang dibayar Bank NTT ke PAD NTT sebesar Rp219 Miliar, sedangkan total deviden yang dibayarkan ke PAD sejak berbadan hukum PT sampai tahun 2018 mencapai Rp1,69 Triliun,” jelas Izhak.

Izhak mengatakan, sejak berdiri pada tahun 1962 hingga saat ini, Bank NTT terus mendapat tempat di hati rakyat NTT. Perayaan tahun ini yang mengambil tema “Transformasi menuju NTT Bangkit, NTT Sejahtera” selaras dengan visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.

Tema tersebut sekaligus menjadi spirit di tengah persaingan dan tantangan dalam dunia perbankan yang semakin kompleks dan kompetitif. Dengan dasar ini, maka lewat kepemimpinan Izhak Eduard Rihi saat ini, Bank NTT bertransformasi.

“Bukan hanya sekadar menjalankan visi menjadi Bank yang kuat, sehat dan terpercaya, namun Bank NTT menjadi rumah perbendaharaan dan kesejahteraan rakyat NTT,” tegas Izhak Eduard Rihi.

Selain itu, Bank NTT membuka ruang dan akses pelayanan yang lebih luas kepada masyarakat untuk memanfaatkan Bank NTT, guna percepatan pemulihan dalam pembangunan ekonomi NTT menuju “NTT Bangkit, NTT Sejahtera”.

Untuk mencapai misi besar itu, Bank MTT menjadi mitra strategis pemerintah dengan menerapkan dua (2) grand target strategy yakni, pertama, berperan aktif menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran dengan pembiayaan usaha produktif.

Dan yang kedua, mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi melalui pembiayaan infrastruktur pelayanan publik, dan industrialisasi sektor unggulan yang ada di Nusa Tenggara Timur.

Izhak juga menjelaskan, searah dengan visi-misi Bank NTT dan Transformasi BPD, Bank NTT berhasil mencapai kinerja keuangan yang cukup menggembirakan. Selama tahun buku 2018, tercatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp250,82 Miliar.

“Pencapaian ini menjadi landasan bagi kami untuk melangkah lebih baik lagi di tahun buku 2019,” ungkap sosok yang pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Divisi Kualitas Layanan Bank NTT ini.

Optimisme yang dibarengi dengan berbagai inovasi ini membuat Bank NTT dapat menjaga konsistensi pertumbuhan kinerja keuangannya. Total aset pada Juni 2019 tercatat Rp14,72 Triliun, atau naik 7,56 persen dibanding Juni 2018 yakni sebesar Rp13,68 Triliun.

Dana pihak ketiga juga mengalami peningkatan 6,08 persen, atau naik dari Rp10,85 Triliun di Juni 2018 ke Rp11,51 Triliun di Juni 2019. Di bidang kredit pun ikut tercatat tumbuh positif dari Rp8,05 Triliun di Juni 2018 ke ke Rp9,44 Triliun di Juni 2019, atau bertumbuh 17,30 persen.

“Sementara untuk laba tahun berjalan di Juni 2019 yang berhasil diperoleh sebesar Rp180 Miliar, atau naik 12,99 pereen dari posisi Juni 2018 sebesar Rp159 Miliar,” jelasnya.

Pertumbuhan yang ada juga tidak lepas dari upaya yang dilakukan dengan penambahan jumlah jaringan kantor, agar semakin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat atau nasabah.

“Pada posisi Juni 2019, Bank NTT memiliki jaringan kantor sebanyak 216 Unit terdiri dari 24 kantor cabang, 42 unit kantor cabang pembantu, 53 Unit Simpan Pinjam Desa (USPD), 64 kantor kas, 19 payment point dan 13 Mobil Kaa serta fasilitas ATM sebanyak 184 unit,” pungkas Izhak.

Direksi dan Komisaris Bank NTT. (Ist)
Direksi dan Komisaris Bank NTT. (Ist)

Optimis Target Laba Rp500 Miliar

Sejak dilantiknya pengurus baru pada tanggal 11 Juni 2019 lalu, Bank NTT berkomitmen untuk menerapkan transformasi dan efisiensi di berbagai lini untuk mencapai target yang ditegapkan para pemegang saham sebesar Rp500 Miliar.

Direktur Utama, Izhak Eduard Rihi pun mengakui kalau pertumbuhan ekonomi masih jauh dari target laba yang ditetapkan itu, meski dari sisi aset, dana dan kredit mengalami peningkatan year on year (yoy).

Namun demikian, manajemen Bank kebanggan masyarakat NTT ini tidak tinggal diam. Berbagai langkah akan diambil guna pencapaian target yang terbilang signifikan itu. Salah satunya dengan introspeksi diri untuk selalu bekerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, serta disiplin.

“Harus mengembangkan pola pikir Out Of The Box, inovatif, multi talent dan multi tasking, guna meningkatkan daya saing, serta selalu bersandar pada kekuatan dari Tuhan yang Maha Esa. Kami optimis, pasti akan tercapai,” imbau Izhak.

“Intinya kami siap mengeksekusi kebijakan pimpinan dan pemegang saham,” pungkas Izhak dengan nada optimis. (AM/BN)

Related posts