Bentrok Berdarah Di Wulandoni Dipicu Tapal Batas

  • Whatsapp
Ilustrasi

Lewoleba, Berandanusantara.com, Pasca bentrokan berdarah antara warga dua desa di kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, minggu (17/8/2014), Kepolisian Resost Lembata mengambil langkah cepat dengan mengejar pelaku pembunuh Karinus Manuk(65), warga Desa Wulandoni.

Kepala Kepolisian Resort (kapolres) Lembata, AKBP Wresni Karyadi Satya Nugroho kepada wartawan, Senin (18/08/2014) mengatakan, saat ini situasi sudah bisa di kendalikan oleh gabungan petugas keamanan dari TNI dan Polri sehingga kini pihaknya fokus menyelidiki kasus ini.

“Kondisi di Wulandoni sementara ini kondusif sehingga kita sedang berusaha untuk mencari pelaku pembuhan terhadap korban Karinus Manuk,” kata Kapolres.

Untuk mengamankan situasi, jelas Kapolres, polres Lembata menurunkan 75 personil, bantuan BKO dari Flores Timur 30 personil, BKO dari Brimob 100 personil, dan dari komando distrik Flores Timur 45 personil.

Camat Wulandoni, Yohanes dedeo Arimon kepada Berandanusantara, mengatakan, dua desa yang bentrok itu adalah desa Wulandoni dan desa Pantai Harapan. Bentrokan terjadi dari siang minggu setelah upacara memperingati HUT Proklamasi RI ke-69 tanggal 17 Agustus 2014 sampai sekarang.

“Penyebab utamanya adalah masalah tanah dan juga tapal batas antara kedua desa,” ungkap Yohanes

Menurut Yohanes, selain Karinus Manuk, ada lima korban luka berat itu adalah, Yoseph Kenoi warga desa Belobao, Romanus Atawolo, warga desa atawolo, Rinhus warga desa Wulandoni, Dore asal desa Pantai Harapan, dan Jamal Taran warga desa Pantai Harapan. “Adapun korban tewas adalah Karinus Manuk,” pungkasnya. ( Wil Rambung)

Related posts