Bertarung Demi Bendungan Kolhua

  • Whatsapp
Jonas Salean. (dok. MP)
Jonas Salean. (dok. MP)
Jonas Salean. (dok. MP)

KUPANG, berandanusantara.com – Niat Walikota Kupang Jonas Salean untuk membangun Bendungan Kolhua rupanya belum berakhir. Setelah ditentang habis-habisan oleh warga pemilik lahan beberapa waktu lalu, kini niat itu kembali diperjuangkan. Bersujud dan mencium kaki para pemilik lahan pun Jonas bakal lakukan demi terwujudnya “Bendungan Idaman” itu.

Pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga Kota Kupang merupakan alasan masif bagi Jonas untuk segera dibangunnya bendungan bernilai puluhan miliar tersebut. Berbagai cara dan pendekatan dengan pemilik lahan terus dilakukan.

“Sebagai pemimpin kota ini Saya rela berbuat apapun demi kebutuhan rakyat banyak, meskipun itu harus bersujud.” kata Walikota Kupang, Jonas Salean, saat melakukan dialog dengan para pemilik lahan, Rabu (26/8/2015)

Jonas bahkan tak peduli dengan janji kampanyenya sebelum terpilih menjadi Walikota Kupang periode 2013-2018. Saat itu, seperti yang dikutip dari salah satu media, dengan tegas Jonas mengatakan, “Jika pembangunan bendungan Kolhua hanya mendatangkan kesengsaraan bagi rakyat, mari kita ramai-ramai tolak.”

Pernyataan tegas Jonas inilah yang membuat masyarakat pemilik lahan bersih keras dan terus menentang, saat rencana pembangunan bendungan kembali muncul. Bukan hanya itu, lahan milik warga yang bakal akan dibangun bendungan tersebut merupakan tempat warga mencari hidup selama ini. Konsep baru Jonas saat terpilih menjadi Walikota dengan membangun Bendungan Kolhua, akhirnya berbuah kecaman dan penolakan.

Meski demikian, di sisi lain, banyak pihak pun terus mendukung pembangunan bendungan Kolhua ini. Sulitnya masyarakat Kota Kupang mendapatkan air bersih, apalagi di musim kemarau, menjadi pertimbangan kuat Jonas Salean selaku Walikota Kupang untuk bisa menjawab persoalan itu.

“Bendungan Kolhua bisa menjadi solusi kebutuhan air bagi warga Kota Kupang,” ungkap Jonas Salean, seperti yang dilansir nttonlinenow.com. Sampai pada titik ini, meski pembangunannya gagal dilakukan tahun lalu, niat besar itu kembali diperjuangkan.

Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kupang yang selama ini dikritik belum bisa menjawab kebutuhan air bersih masyarakat, sangat mendukung jika bendungan Kolhua dibangun. Menurut Direktur Perusahan Daerah air Minum (PDAM) Kota Kupang Noldy Mumu, daerah membutuhkan sebuah bendungan untuk bisa mengatasi krisi air bersih yang dialami warga.

“Jika Bendungan Kolhua dibangun, maka akan menghasilkan sumber air dengan kekuatan 150 liter per detik. Dari kondisi kekuatan air itu, maka PDAM Kota Kupang akan bisa membangun layanan jaringan untuk melayani 15 ribu pelanggan di Kota Kupang,” ungkap Noldy Mumu.

Vinsen, salah satu warga yang bermukim di Kelurahan Kayu Putih, mengatakan, dirinya tentu sangat mendukung apapun yang dilakukan Walikota Kupang Jonas Salean, yang penting bisa bermanfaat untuk seluruh masyarakat. Soal Bendungan Kolhua, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Kota dengan berbagai langkah yang diambil. Namun, dirinya juga mengingatkan perlu ada solusi yang tepat untuk para pemilik lahan.

“Harus ada solusi yang tepat dari pemerintah Kota Kupang agar para pemilik lahan di Kolhua juga tidak dirugikan dengan pembangunan bendungan tersebut,” katanya kepada berandanusantara.com.

Salah satu langkah yang dijalankan adalah proses ganti rugi terhadap pemilik lahan yang bakal digunakan untuk pembangunan bendungan Kolhua. “Kami akan buatkan perjanjian (MoU)dengan warga terkait ganti kerugian lahan itu, sesuai dengan tata cara yang diatur dalam undang-undang,” kata Jonas Salean seperti yang dilansir Antara di Kupang, Kamis (27/8/2015).

Pemerintah Kota Kupang bersedia melakukan ganti rugi lahan warga di Kelurahan Kolhua, yang akan dijadikan sebagai lokasi pembangunan bendungan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih warga di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur. (AM/berbagai sumber).

Related posts