Dilanda Kekeringan, Ratusan Hektar Sawah di TTU Terancam Gagal Panen

  • Whatsapp
Ilustrasi
Ilustrasi
Ilustrasi

KEFAMENANU, berandanusantara.com – Memasuki puncak musim kemarau tahun ini, ratusan hektar persawahan di kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai dilanda kekeringan parah dan dipastikan terancam gagal panen.

Ratusan hektar sawah yang selama ini menjadi harapan hidup ribuan petani setempat haruis menerima kenyataan pahit. Pasalnya, areal persawahan yang sudah ditanami anakan padi perlahan sudah mulai menguning, namun hamper mati karena tidak ada aliran air.

Tidak hanya itu, areal persawahan yang mestinya basah, perlahan mulai pecah hingga menyebabkan dedaunan padi perlahan mulai meranggas dan mati. Saluran air dari irigasi yang sudah dibangun secara permanen pun nampak kering. Para petani yang sudah mengeluarkan biaya jutaan rupiah, kini pasrah menatap kondisi yang terjadi.

Oktovianus Bini, salah satu petani mengaku, debit air dari irigasi yang setiap tahun digunakan untuk mengairi persawahan sudah tiga bulan terakhir menurun. Ia mengaku hanya pasrah dengan keadaan sambil menunggu keajaiban alam yang suatu waktu berpihak kepada mereka.

“Sudah dua minggu air tidak ada, sehingga tanah kering dan terbelah. air irigasi dibagi ke dua areal persawahan yakni di kaubele dan oekolo,” ujarnya, Jumat (7/8/2015).

Ratusan hektar sawah di wilayah perbatasan antara indonesia dan timor leste ini sudah mulai mengering sejak bulan mei lalu, karena aliran air dari irigasi tidak bisa mengairi areal persawahan.

Para petani harus berjaga – jaga untuk membagi aliran air secara bergilir kesawah mereka masing – masing, karena diprediksi ratusan hektare sawah petani dipastikan akan mengalami gagal panen. (Andyos)

Related posts