Fransisco Bessie: Ada Lembaga Veteran yang Resmi, Jangan Percaya Calo!

  • Whatsapp
Istimewa
Istimewa

KUPANG, berandanusantara.com – Persoalan calo yang mengatasnamankan lembaga veteran sudah sangat meresahkan masyarakat. Aksi yang dilakukan para calo bahkan berhasil meraup uang sejumlah puluhan hingga ratusan juta dari korbannya.

Menanggapi itu, Kuasa Hukum Lembaga Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Fransisco Bernando Bessie mengingatkan masyarakat, khususnya di kabupaten Belu dan Malaka untuk berhati-hati dengan oknum-oknum calo tersebut.

Read More

“Ada lembaga veteran yang resmi, jangan percaya calo. Di Kupang ada, di Belu juga ada,” tegas Fransisco, Jumat (5/3/2021) di kantor FBB dan Partner, jalan El Tari, Kota Kupang.

Menurut Fransisco, sejak tahun 2020, pihaknya bersama LVRI sebagai lembaga veteran yang resmi sangat gencar melakukan sosialisasi khususnya di kabupaten Belu dan Malaka, lantaran banyak veteran di sana yang belum mendapatkan haknya.

“Kami telah melakukan audiens dengan Kapolres dan Dandim, Harapan kami, dari pemerintah daerah, sehingga kasus yang menimpa para veteran bisa terselesaikan dengan baik,” katanya.

Advokad Peradi ini pun mengaku sejak tahun 2020–2021 telah membuat laporan polisi terkait keberadaan dan praktek calo veteran. Sementara sebanyak 5 laporan polisi dari yang diduga calo terhadap LVRI NTT dihentikan penyelidikan dan penyidikannya oleh Polisi.

“Untuk itu, kami berharap agar nantinya bisa beraudiens dengan Bupati di Belu dan Malaka, selanjutkan melakukan sosialisasi terkait lembaga veteran yang resmi yakni LVRI, sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya,” tandas Fransisco.

Sekertaris LVRI NTT, Niko Dawi mengungkapkan, pihaknya seringkali menemukan banyak hal yang memprihatinkan mulai dari perekrutan, pengurusan berkas hingga mendapatkan gelar kehormatan, khususnya yang dilakukan oleh para oknum calo yang tidak bertanggung jawab.

“Banyak hal terjadi dan kami seringkali hanya bisa menitihkan air mata. Banyak veteran yang mesti mendapatkan haknya, justru dipermainkan oleh para calo. Berbagai cara dilakukan, terutama dengan iming-iming,” jelas Niko Dawi.

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Kuasa Hukum Fransisco Bernando Bessie, maupun semua pihak termasuk media yang turut membantu veteran, termasuk dalam upaya memberantas praktek percaloan yang mengatasnamakan veteran. (*BN/AM)

Related posts