GMIT Tuan Rumah Konsultasi Nasional Perempuan PGI

  • Whatsapp
Ketua Sinode GMIT bersama panitia ketika memberikan keterangan pers terkait kegiatan Konsultasi Nasional Perempuan, Senin (20/6/2016). (Pit/BN)
Ketua Sinode GMIT bersama panitia ketika memberikan keterangan pers terkait kegiatan Konsultasi Nasional Perempuan, Senin (20/6/2016). (Pit/BN)
Ketua Sinode GMIT bersama panitia ketika memberikan keterangan pers terkait kegiatan Konsultasi Nasional Perempuan, Senin (20/6/2016). (Pit/BN)

KUPANG, berandanusantara.com – Gereja Majelis Injili Timor (GMIT), Nusa Tenggara Timur (NTT) dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konsultasi Nasional Perempuan Gereja-Gereja anggota Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) tahun 2016.

Ketua Sinode GMIT, Pendeta Mery Kolimon mengatakan kegiatan ini merupakan even bersama PGI dan GMIT. “GMIT kali ini dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan nasional ini,” kata ketua Sinode GMIT saat memberikan keterangan pers, Senin (20/6/2016) di gereja GMIT Kota Baru Kupang.

Yang akan mejadi fokus penbahasan dalam kegiatan ini, jelas Kolimon, adalah persoalan buruh migran, dimana hal ini masih menjadi tantangan dan pekerjaan rumah bagi gereja di NTT termasuk GMIT, serta pemerintah dan masyarakat.

“Selama ini, PGI melihat bahwa gereja-gereja di Indonesia perlu menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan buruh migran. Pemetaan yang dilakukan PGI, bahwa NTT salah satu wilayah yang cukup marak dengan persoalan ini,” ujar Kolimon.

Karena itu, sudah ada planing yang sedang digodok PGI dan GMIT untuk meminimalisir persoalan buruh migran di NTT. Mery sangat berharap, lewat kegiatan perempuan nasional ini gereja bisa terus berpikir tentang solusi apa yang harus segera diambil terkait persoalan dimaksud.

“Yang menjadi hal utama adalah mendorong Gereja-gereja di Indonesia untuk terlibat dalam bekerja sama-sama menagani masalah ini,” katanya.

Ketua panitia lokal, Pendeta Ros Foenay menjelaskan, kegiatan yang akan berlangsung mulai hari ini 21-25 Juni 2016, akan diikuti peserta yang diperkirakan sebanyak 500 orang. Kegiatan konsultasi ini nantinya dipusatkan di gereja GMIT Kota Baru, kota Kupang.

“Tema pada kegiatan konsultasi ini adalah “Tuhan Mengangkat kita dari Samudera Raya” (Maz.71 : 20B) serta Sub Tema “Perempuan Gereja Mewujudkan HAM dan Keadilan bagi sesama dan perempuan pekerja,” jelas Pendeta Ros.

Sementara itu, wakil Sekretaris Perwakilan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia, Pendeta Krisye Gosal menambahkan, Kegiatan konsultasi ini merupakan wadah 3 tahunan sekali. “ini merupakan tempat dimana perempuan-perempuam berbagi cerita, kisah, hambatan, serta tantangan kaum perempuan di Indonesia,” ujar Pendeta Krisye.

Dia menambahkan, Kegiatan ini juga melibatkan beberapa Kementerian seperti Kementerian Perempuan dan Anak, Kementerian Desa tertinggal dan kementerian Ketenagakerjaan. “Semua Stakeholder yang berkaitan dengan fokus diskusi akan hadir,” pungkas dia. (Pit)

Related posts