Gubernur dan Walikota Kecewakan Komnas Perlindungan Anak

  • Whatsapp
Aris Merdeka Sirait. (ist)
Aris Merdeka Sirait. (ist)
Aris Merdeka Sirait. (ist)

KUPANG, berandanusantara.com – Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak, Aris Merdeka Sirait mengaku kecewa dengan sikap Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Walikota Kupang yang tidak hadir dalam peringatan Hari Anak Nasional di gedung olahraga Oepoi Kupang, Rabu (22/7/2015).

“Saya jauh-jauh dari Jakarta hanya untuk menyaksikan momen ini, sementara para pemimpin NTT tak punya hati terhadap persoalan yang acapkali terjadi pada anak-anak kita sekarang,” tegas Sirait.

Menurutnya, kehadiran Gubernur NTT dan Walikota Kupang sangat penting dalam deklarasi Anak NTT dalam rangka memutus mata rantai kekerasan terhadap anak. Apalagi, sebut dia, berdasarkan data Komnas Perlindungan Anak tahun 2014 Indonesia masuk dalam kondisi darurat soal kejahatan seksual terhadap anak, dan NTT masuk urutan lima provinsi dengan angka kekerasan terhadap anak terbanyak.

“Di tangan Gubernur dan Walikota nasib anak-anak NTT ditaruhkan. Seyogianya, saat momen peringatan Hari Anak Nasional ini para pemimpin daerah itu hadir di tengah anak-anak,” ujarnya.

Meski demikian, Aris meminta anak-anak NTT untuk tidak berkecil hati karena pimpinan daerah tidak hadir dalam momentum anak tersebut. Dihadapan anak-anak yang hadir dalam kegiatan tersebut, dia berjanji akan membawa sekaligus membacakan hasil Deklarasi Anak NTT dalam peringatan Hari Anak Nasional tahun 2015 kepada Presiden Republik Indonesia tanggal 11 Agustus mendatang.

Sirait menambahkan, peringatan Hari Anak Nasional di Kota Kupang ini sangat berbeda karena untuk pertama kalinya melibatkan anak-anak mencapai 5000 orang. “ Anak-anak NTT sangat luar biasa,” katanya.

Sementara itu, Ketua Jaringan Peduli Anak Bangsa, Haryati meminta semua pihak baik swasta maupun pemerintah untuk manaruh perhatian penuh terhadap nasib anak. Ia juga mengajak pihak Gereja untuk melakukan gerakan terhadap upaya perlindungan anak dari berbagai bentuk kekerasan. “Saya ajak semua pihak untuk bisa peduli dan mengasihi anak-anak,” tandasnya.

Puncak acara Peringatan Hari Anak Nasional yang berlangsung di Gedung Olahraga (GOR) Oepoi Kupang ini merupakan inisiatif dari Jaringan Peduli Anak Bangsa (JPAB), bekerja sama dengan sejumlah gereja di Kota Kupang seperti GerejaMasehi Injili di Timor (GMIT), Gereja Katolik, sejumlah Gereja Denominasi, LSM pemerhati anak dan unsur pemerintah.

(Andyos)

Related posts