OELAMASI, berandanusantara.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Selasa (9/1/2018), meresmikan Bendungan Raknamo di desa Raknamo, kecamatan Amabi Oefeto, kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dia juga memastikan akan akan kembali ke NTT, karena masih ada enam Bendungan yang sementara dan nanti akan dibangun, selain Raknamo.
Bendungan Raknamo yang dikerjakan dengan menghabiskan anggaran senilai Rp 700 Miliar lebih itu, akhirnya rampung dalam kurun waktu tiga tahun sejak ground breaking pada tahun 2014 lalu, juga oleh Presiden Jokowi.
Jokowi menjelaskan, problem terbesar yang ada di NTT adalah air. Jika masalah air dapat teratasi, kata dia, pasti kemakmuran, kesejahteraan, serta ekonomi juga akan ikut teratasi.
“Raknamo merupakan bendungan pertama yang saya lakukan ground breakingnya, di samping 49 Bendungan yang rencananya dibangun di Indonesia. NTT Ada 7 Bendungan yang dibangun,” jelasnya.
Menurut Jokowi, Bendungan Raknamo memiliki daya tampung air sebesar 14 juta meter kubik yang akan dimanfaatkan untuk air baku kebutuhan sehari-hari, irigasi, serta pembangkit listrik.
Pada kesempatan itu juga Jokowi mengingatkan kepada Gubernur, Bupati serta Wali Kota untuk menyiapkan irigasi, agar air dari Bendungan Raknamo bisa dialiri ke lahan persawahan.
“Jangan sampai airnya ada, tapi irigasinya tidak ada. Ini tugas Gubernur, Bupati dan Wali kota,” tegas dia.
Presiden juga meminta pemerintah dan warga agar dapat menjaga dan memelihara infrastruktur yang telah dibangun itu.
Sementara Gubernur NTT, Frans Lebu Raya pada kesempatan itu menyampiakan rasa terima kasih yang besar kepada Presiden RI dan Menteri PUPR, yang telah membantu NTT keluar dari kesulitan air bersih.
“Semoga apa yaang telah dibangun bisa bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap dia.
Selain Raknamo, pada kesempatan itu Presiden juga meresmikan Pos Lintas Batas Negara Wini di kabupaten TTU dan Motamasin di kabupaten Malaka. (AM)
