Kades di TTU Sumbang Patung Yesus untuk Kapela Terpencil

  • Whatsapp
Kades Banaen C saat menyerahkan patung Yesus. (Lius Salu/BN)
Kades Banaen C saat menyerahkan patung Yesus. (Lius Salu/BN)
Kades Banaen C saat menyerahkan patung Yesus. (Lius Salu/BN)

KEFAMENANU, berandanusantara.com – Kepala desa Banain C, Lukas Abi menyumbang satu buah patung Tuhan Yesus ke sebuah Kapela terpencil di kampung Fatunaenun, Desa Sainoni, Kecamatan Bikomi Utara, Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Patung Yesus ini saya sumbangkan untuk tepati janji saya tahun 2015 lalu,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (06/09/2016).

Lukas mengatakan inisiatif menyumbangkan patung Yesus bermula pada saat ia mengikuti kebaktian di Kapela tersebut bersama keluarganya tahun lalu. Pada saat itu ia melihat di dalam Kapela hanya ada patung Bunda Maria sehingga ia berjanji dalam hatinya untuk menyumbangkan patung Yesus ke gereja tersebut.

“Saya pernah ikut misa di gereja itu dan saya lihat di dalam gereja hanya ada patung bunda Maria, patung Tuhan Yesus tidak ada sehingga saya berjanji dalam hati untuk menyumbangkan patung Tuhan Yesus ke Kapela tersebut,” terangnya.

Lukas mengatakan, patung yang ia sumbangkan murni dari dalam hatinya untuk kepentingan gereja bukan untuk kepentingan lain apalagi kepentingan politik. Ia mengatakan akan menantang apabila suatu saat ada yang mengklaim bahwa patung yang ia sumbangkan untuk Kapela dikaitkan dengan kepentingan pemilihan kepala desa tahun 2017.

“Saya akan tantang itu. Saya sumbang patung ini bukan untuk cari simpatisan atau untuk cari pujian. Apa yang saya buat apa ini untuk memotifasi umat agar lebih mendekatkan diri pada Tuhan terutama bagi bapak-ibu dan saudara-saudara yang selama ini alergi ke gereja dan suka hitung-hitungan pada saat dimintai derma untuk kepentingan gereja. Untuk urisan Tuhan tidak  ada yang bisa melarang saya,” tegasnya.

Lukas menambahkan sudah meminta ijin kepada pemerintah desa Sainoni dan pemuka agama di kampung itu termasuk Romo Oktovianus Neno yang bertugas melayani umat di kampung Fatunaenun.

“Sumbangan ini semata-mata untuk membangun iman umat. Sebagai umat Katolik mari kita lihat kekurangan-kekurangan yang ada untuk kita lengkapi. Dan jangan sekali-kali menolak bantuan ke gereja karena ketika orang membatu gereja itu merupakan pemberian yang tulus dari hati. Jangan andalkan kekayaan karena itu hanya hiasan semata. Bekerjalah untuk Tuhan karena Tuhan selalu memberikan apa yang kita minta. Karena sebelum pemerintah berdiri, gereja sudah terlebih dahulu berdiri,” pungkasnya.

Sementara itu, Romo Oktovianus Neno, Pr, Imam Projo dari Keuskupan Atambua mengapresiasi sumbangan patung dari Kepala desa Banain C, Lukas Abi. Ia berharap kiranya dengan pemberian patung itu, umat setempat semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dan kegiatan devosional para hati kudus Yesus semakin ditingkatkan.

“Terus terang umat saya di sini murni petani sehingga kiranya melalui sumbangan patung ini rahmat Tuhan memberkati segala usaha umatnya,” ujarnya.

Romo Okto mengakui banyak kekurangan di stasi Fatunaenun sehingga ia selalu mengajak teman-teman biarawan-biarawati mengikuti kebaktian di gereja teraebut dengan maksud agar mereka melihat langsung kondisi Kapela Fatunaenun.

“Akhir tahun lalu saya ajak tiga orang teman mengikuti misa ke kapela ini dan puji Tuhan mereka menjanjikan untuk membantu menyumbang sesuatu ke gereja ini seperti Tabernakel, kain altar dan patung Tuhan Yesus. Patung Tuhan Yesus dijanjikan oleh keluarga Bapak Lukas Abi. Dan hari ini puji Tuhan lagi, patung ini diserahkan ke kita.

“Hari ini hanya penyerahan saja. Bulan oktober baru pemberkatan,” tutupnya. (Lius Salu)

Related posts