Ketua DPR RI Resmikan Pemanfaatan Sumur Bor di Kota Kupang

  • Whatsapp
ist
ist
ist

KUPANG, berandanusantara.com – Ketua DPR RI, Setya Novanto, Senin (8/5/2017) berkesempatan meresmikan salah satu sumur bor yang terletak di kompleks Gereja GMIT Syalom Airnona, Kota Kupang. Sumur Bor tersebut merupakan satu dari enam sumur bor yang dibangun oleh Balai wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II) di tiga kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Setya Novanto pada kesempatan itu mengatakan kehadiran sumur bor sangat bermanfaat bagi masyarakat di NTT. Menurut dia, masalah air bersih masih menjadi persoalan yang sering melanda hampir semua wilayah di NTT, serta diikuti pula dengan masalah kemiskinan. Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah juga masih perlu melakukan pembangunan di bidang infrastruktur agar lebih memadai.

“Saya terus mendesak pemerintah untuk meningkatkan pembangunan. Ini semua untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat di NTT. Perlu dilakukan percepatan untuk mengatasi masalah air bersih,” katanya.

Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni berharap sumur bor yang telah diresmikan dapat dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat. Dia juga meminta masyarakat agar dapat menjaga dan melestarikan fasilitas tersebut agar dapat digunakan secara berkesinambungan.

Menurut dia, yang menjadi kendala dalam setiap pembangunan fasilitas umum adalah pfasilitas ada biaya operasional. Namun, untuk hal tersebut Benny meminta pemerintah Kota Kupang untuk bisa mengatur hal tersebut. “Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik,” harapnya.

Sementara Kepala BWS NT II, Agus Sosiawan menjelaskan, enam sumur bor yang dibangun di tiga kabupaten tersebut telah dikerjakan sejak tahun 2016 lalu, dengan anggaran sebesar Rp 5,5 Miliar. Sumur bor tersebut, kata dia, dibangun dengan kedalaman 60 meter yang dapat menghasilkan air dengan debit 6,9 liter per detik.

“Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkannya secara baik, sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama,” ungkap Sosiawan.

Untuk diketahui, enam sumur bor yang dibangun tersebut berada di enam lokasi di tiga kabupaten yakni Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang. (AM/01/BN)

Related posts