Kocok Ulang Direksi Bank NTT di Tengah Pandemi Corona

  • Whatsapp
Kantor Pusat Bank NTT. (Foto: istimewa)
Kantor pusat bank NTT. (Ist)

Catatan Redaksi

KUPANG, berandanusantara.com – Melemahnya kinerja keuangan tahun buku 2018/2019 rupanya menjadi perhatian khusus mayoritas Pemegang Saham Bank NTT. Alhasil, kocok ulang jajaran direksi pun terjadi di bank bermoto “Melayani Lebih Sungguh” itu.

Read More

Dari target laba Rp500 Miliar yang diberikan pemegang saham dalam RUPS Tahun Buku 2018 lalu, ternyata sampai saat ini capaiannya justru sangat kecil yakni di angka Rp200 Miliar.

Izhak Eduard Rihi yang belum setahun menjabat sebagai Direktur Utama terpaksa harus meletakan jabatannya. Mayoritas pemegang saham dalam RUPS Luar Biasa Tahun Buku 2020, Rabu (6/5/2020), memutuskan dirinya dinonaktifkan dari jabatan Dirut.

Keputusan penonaktifan Izhak Eduard tentu sangat mengagetkan publik. Apalagi, misi besar Izhak untuk transformasi total di Bank kebanggaan masyarakat NTT ini masih sementara berproses.

Termasuk dengan berbagai program yang telah digagas. Semuanya harus kandas di tengah jalan seiring pandemi covid-19 yang melanda daerah ini. Tetapi, hal baik yang ditorehkan tentu akan menjadi pedoman di era kemepimpinan baru.

Meski demikian, Izhak Eduard tidak harus berkecil hati. Gubernur selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) secara blak-blakan mengatakan Izhak tetap akan duduk di jajaran Direksi. Dia dipersiapkan di posisi Direktur Kepatuhan.

Beban besar juga harus dipikul Aleks Riwu Kaho. Hasil RUPS LB saat itu langsung menunjuk dirinya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut merangkap Direktur Pemasaran Kredit, dan harus meletakan jabatan lamanya yakni Direktur Pemasaran Dana.

Keputusan Pemegang Saham menunjuk Aleks tentu ada baiknya. Kinerja Aleks sangat terukur saat memegang tampuk kepemimpinan di Direktorat Dana. Berbagai inovasi yang digagas bersama timnya berhasil.

Salah satu gagasannya yang berhasil adalah program cashback. Program cashback berhasil memberikan income sebesar Rp92,6 Miliar. Angka ini justru melampaui target yang ditetapkan yakni Rp60 Miliar. Berbagai program lain pun menunjukan tren positif.

Aleks diberi tanggung jawab untuk kembali menaikan laba yang baru di angka Rp200 Miliar lebih. Memang cukup berat, apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Berbagai program dan rencana bisnis saat pasti ikut terganggu dengan virus mematikan ini.

Selain laba, Aleks harus berjuang keras dengan Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet yang oleh Gubernur Laiskodat hampir berada di garis bahaya. Gubernur pun telah mewanti-wanti agar NPL harus bisa ditekan, bahkan diturunkan agar tidak menggerus keuntungan di masa mendatang.

Tidak sampai di situ, beban lain adalah aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lebih ketat yakni pada tahun 2024 nanti modal yang harus disetor sebesar Rp3 Triliun. Aleks harus kerja ekstra untuk memenuhi kekurangan Rp1,2 Triliun dari modal yang harus disetor itu.

Meski beban berat harus dipikul Aleks, namun Pemegang Saham berkeyakinan keputusan itu adalah keputusan yang terbaik. Apalagi, Dewan Komisaris berkeyakinan telah memetakan kemampuan masing-masing direksi.

Apalagi para Pemegang Saham ingin menaruh orang yang tepat di posisi yang tepat, agar kedepan Bank NTT bisa lebih hebat. Artinya, pilihan menunjuk Aleks Riwu Kaho adalah pilihan tepat, karena dipandang memiliki kualitas yang mumpuni.

Sementara Absalom Sine diberi kepercayaan baru mengisi jabatan Direktur Pemasaran Dana yang sebelumnya dijabat Aleks Riwu Kaho. Berbagai keberhasilan yang ditorehkan Aleks Riwu Kaho di Direktorat Pemasaran Dana, tentu harus dilanjutkan oleh Absalom Sine. Bahkan, jauh lebih baik jika ditingkatkan.

Hilarius Minggu dan Yohanes Landu Praing pun rupanya tidak lagi kokoh di posisinya. Hilarius Minggu yang saat ini menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dipersiapkan untuk menduduki posisi Direktur Umum. Sementara Yohanes Landu Praing yang masih seumur jagung sebagai Direktur Umum dipersiapkan menduduki posisi Direktur Kredit.

Baik Izhak Eduard, Hilarius Minggu dan Yohanes Landu Praing, akan mulai dengan posisi baru yang telah dipersiapkan Pemehang Saham setelah Aleks Riwu Kaho menjadi Dirut Definitif nantinya.

Saat ini, Komite Remunirasi dan Nominasi (KRN) Bank NTT mulai memproses berkas administrasi, kemudian akan diserahkan ke OJK untuk melakukan uji kelayakan terhadap Aleks Riwu Kaho nantinya.

Semua pihak tentu berharap, agar kocok ulang direksi ini tidak hanya sebatas penyegaran biasa, tetapi bisa membawa Bank NTT lebih berkembang dengan tim yang solid dan profesional. Seperti pinta Gubernur, “Kita tidak butuh Superman. Yang kita butuhkan adalah tim yang super untuk membawa Bank NTT lebih hebat” . (*AMN)

Related posts