BERANDANUSANTARA.COM – Untuk ketiga kalinya, Benny Kabur Harman, atau akrab disapa BKH, mengikuti kontestasi politik pilgub NTT. Dua kali sebelumnya yakni pada tahun 2008 dan 2013 kalah. Meski demikian, dimata para tokoh, NTT tetaplah membutuhkan figur seperti BKH.
Lalu, mengapa BKH? Salah seorang Akademisi yang juga mantan aktivis, Pius Rengka, membeberkan mengapa NTT harus memilih BKH sebagai Gubernur. Menurutnya, masyarakat sudah harus jeli dan teliti sebelum menentukan pilihannya pada saat pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.
BKH, kata Pius Rengka, sudah menjadi salah kebanggaan NTT di kancah nasional. Menjadi anggota DPR RI terbersih versi Harian Kompas manjadi tolak ukur figur BKH bebas dari segala macam hal yang bertentangan dengan aturan dan perundang-undangan.
“Disaat NTT dikategorikan miskin, ada salah seorang wakilnya di Senayan yang menorehkan prestasi. Prestasi saat sedang berjuang untuk masyarakat,” ungkap Pius Rengka, belum lama ini.
Pius Rengka menjelaskan, syarat lain yang perlu untuk menjadi seorang pemimpin adalah tidak bermasalah. Menurutnya, pemimpin yang bermasalah, justru akan sulit menyelesaikan masalah yang saat ini dihadapi masyarakat, karena pastinya akan sibuk mengurusi masalahnya.
“Pemimpin yang bermasalah akan sibuk menutupi kesalahannya, bahkan akan menambah masalah baru. Akhirnya, kinerja terbengkalai karena masalah yang datang terus menerus,” jelas dia.
BKH, dalam pandangan mantan anggota DPRD provinsi NTT itu, bukanlah figur yang bermasalah. Dikatakannya, BKH selama menjadi anggota DPR RI tidak pernah ada catatan hukum. Begitu juga juga persoalan moral, apalagi korupsi, sama sekali tidak dimiliki BKH.
“BKH adalah sosok yang sangat berintegritas dan teruji. Ini didasarkan pada sejarah hidupnya,” ungkapnya.
Soal kapasitas, jelas Pius, sudah pasti ada karena dilihat dari sisi pendidikan dan pengalaman sudah dibuktikan BKH. “BKH bukan lagi sosok yang baru. Sepak terjangnya sebagai anggota DPR RI selama ini masyarakat sudah tahu. Dan pasti masyarakat tidak meragukan sosok BKH,” katanya.
Dia menambahkan, dalam kontestasi politik pilgub NTT kali ini, pasangan Benny K Harman dan Benny A Litelnoni, atau dengan tagline Harmoni, sudah memiliki syarat mutlak yang seharusnya dimiliki oleh seorang calon pemimpin. NTT, kata dia, membutuhkan itu.
“NTT butuh BKH untuk perubahan yang lebih baik,” pungkas dia. (AM/tim)
Galeri foto BKH
