Nasib Proyek Rp 1,2 Milyar Tidak Jelas

  • Whatsapp
Rumah pelindung Mesin RO dan Sumur (Arkhimes/BN)
Rumah pelindung Mesin RO dan Sumur (Arkhimes/BN)
Rumah pelindung Mesin RO dan Sumur (Arkhimes/BN)

RONDA, berandanusantara.com – Proyek penyulingan air laut di desa Boni, kecamatan Rote Barat Laut, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) sampai dengan saat ini tidak jelas nasibnya. Proyek bernilai Rp 1,2 Milyar tahun anggaran 2013 tersebut sampai dengan saat ini belum terelesaikan 100 persen.

Kepala Dusun Tasilo, Bastianus Adu Ello, kepada Wartawan, belum lama ini mengatakan, proyek tersebut bersumber dari dana Kementrian Pembangunan Desa Tertinggal. Menurutnya, ada beberapa item pekerjaan yang belum diselesaikan dan salah satunya ialah pintu. Selain itu, kata dia, upah untuk beberapa buruh yang bekerja pada proyek tersebut juga belum dibayar.

“Yang saya dengar Kontraktornya berasal dari Jakarta. Papan informasi proyek pun selama pekerjaan berlangsung tidak pernah dipasang,” ungkapnya.

Menurut Adu Ello, pihaknya sudah beberapa kali menghubungi pihak kontraktor di Jakarta via telpon soal upah tenaga kerja.  Namun, pihak kontraktor selalu memberi jawaban kalau pihaknya telah menyerahkan segala keuangan menyangkut pekerjaan itu kepada Kepala Desa.

“Pak Ungu (Kontraktor) pernah sms juga ke saya, dan dia bilang uang sudah kasih di kepala desa. Ini sms saya masih saya simpan,” katanya.

Dijelaskan lanjut, setelah mesinnya terpasang pada tahun 2013 yang lalu, sempat dilakukan uji coba dan masyarakat pernah menikmati hasilnya. “Setelah itu kami tidak lagi memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Tasilo karena takut terjadi kerusakan,” ujar dia.

Sementara Kepala Desa Boni, Moses Limbe, ketika dikonfirmasi berandanusantara.com di ruang kerjanya, pekan lalu, membantah kalau dirinya pernah menerima uang dari pihak kontraktor, baik untuk upah pekerja maupun untuk kegiatan lainnya dalam proyek tersebut.

Moses Limbe mengakui kalu dirinya pernah bertemu dengan Deputi V Kementrian PDT pada 18 februari 2013 yang lalu di Jakarta. Namun sampai dengan pelaksanaan proyek di wilayahnya dirinya tidak pernah dilibatkan oleh pihak Kontraktor. Dan, sampai dengan saat ini pula belum pernah diserahterimakan kepada Pemerintahan Desa Boni.

Kepala Bappeda Rote Ndao, Ir Untung Hartjito, mengatakan, dirinya tidak mengetahui apakah proyek tersebut bersumber dari APBN atau APBD. Menurut dia, sejak dilantik sebagai kepala Bappeda rote Ndao, Mantan Kepala Bappeda sebelumnya Drs. Onisimus J. Ndun, M.Si tidak memberikan informasi maupun catatan sehubungan dengan kegiatan tersebut.

Pantauan Beranda Nusantara, bangunan untuk melindungi sarana penyulingan air bersih tersebut belum memiliki pintu. Selain itu, sumur yang digali tanpa dipasang pelindung sehingga mudah tercemar oleh kotoran. Bahkan, ada juga sejumlah sarana pengisap air ke tempat tabung penyulingan dalam keadaan rusak. (Arkhimes Molle)

 

Related posts