NTT Berbenah Jadi Destinasi Wisata Dunia

  • Whatsapp

Kupang, berandanusantara.com – NTT diproyeksikan menjadi salah satu destinasi pariwisata dunia 2018 karena hampir semua kabupaten/kota dikelilingi lokasi wisata alam, bahari, budaya dan religius yang layak menjadi tujuan wisata.

Potensi pariwisata seperti pulau-pulau besar dan kecil dengan kekayaan alam yang luar biasa dan langka di dunia di antaranya Komodo dan Danau Kelimutu serta wisata dasar laut dan wisata budaya dan rohani lainnya belum dikelola dan dikembangkan secara maksimal untuk percepatan dan peningkatan ekonomi masyarakat setempat.

Menyadari hal itu pemerintah pusat dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Provinsi NTT masuk dalam Koridor Bali-Nusa Tenggara dengan tema besar pembangunannya adalah Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional.

Di Koridor ini ada tiga kegiatan ekonomi utama, yakni Pariwisata, Perikanan, dan Peternakan.

Tiga kegiatan ekonomi ini dipilih karena diketahui bahwa sektor pariwisata, perikanan dan peternakan berkontribusi besar terhadap PDRB masing-masing provinsi yaitu sebesar 47% (Bali), 36% (NTB) dan 56% (NTT).

Dengan rata-rata peningkatan kontribusi terhadap PDRB sebesar 11 persen per tahun selama lima tahun terakhir, ketiga kegiatan tersebut dapat berpotensi untuk menjadi mesin penggerak perekonomian di Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara.

“Lewat koridor ekonomi ini diharapkan perekonomian NTT bisa bertumbuh signifikan. Dalam konteks itulah, sektor Pariwisata mestinya menjadi Leading Sector, lokomotif pembangunan ekonomi NTT. Pariwisata harus menjadi pilar dinamika perekonomian NTT,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Mari Elka Pangestu.

Pemerintah, kata dia, melalui program MP3EI 2011-2015 sebenarnya telah menempatkan Nusa Tenggara dan Bali sebagai pintu gerbang pariwisata. “Karena bagian dari MP3EI, SDM dibidang pariwisata harus bisa melayani, menguasai bahasa dengan penampilan yang ramah tamah.

Kendati sangat menjanjikan dan sudah menjadi destinasi nasional, fakta menunjukkan potensi wisata NTT tidak pernah ditata dan diurus secara serius, sebab kelak, bukan tidak mungkin akan melebihi keunikan yang saat ini dimiliki Bali sebagai surganya wisata dunia.

Untuk mencapai tujuan tersebut saat ini pihak Dinas Pariwisata NTT menerapkan beberapa strategi seperti memperbaiki objek wisata dan juga melakukan berbagai promosi tentang keindahan dan keunikan parawisata yang ada di provinsi NTT.

Dinas Pariwisata Provinsi NTT juga membutuhkan infrastruktur, bandara, dan pelabuhan yang memadai pasalnya, banyak objek wisata yang belum bisa dijangkau dengan cepat karena kurangnya fasilitas pendukung.

Untuk mencapai tujuan itu bukan sendiri yang bekerja tapi harus bergandengan tangan dengan pihak lain dan sangat membutuhkan pelabuhan dan bandara dan pelabuhan laut yang bertaraf Internasional.

Bangun Dermaga Pemerintah Pusat dalam tahun ini mengalokasikan dana sekitar Rp60 miliar untuk membangun Dermaga Kapal Pesiar di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rencana pembangunan Dermaga Kapal Pesiar ini merupakan bagian dari proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor lima untuk mendukung sektor pariwisata di Nusa Tenggara Timur, kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Alexsander Sena.

“Untuk proyek infrastruktur MP3EI yang mendukung sektor pariwisata, tahun ini direncanakan akan dibangun Dermaga Kapal Pesiar di Pulau Komodo. Saat ini sedang dalam proses persiapan,” katanya.

Menurut dia pembangunan Dermaga Kapal Pesiar yang direncanakan akan berakhir pada 2015 mendatang adalah upaya untuk menjawab keluhan dari para wisatawan mancanegara yang merasa kesulitan melabuhkan kapal saat mengunjungi pulau itu.

Selain Dermaga Kapal Pesiar di Komodo, pemerintah pusat juga merencanakan membangun satu lagi dermaga pariwisata di Maumere, Flores dan saat ini sedang dalam tahapan persiapan.

Dia menambahkan, selain membangun dermaga baru, Pemerintah Pusat juga mulai tahun 2011 lalu telah menangani berbagai fasilitas pada beberapa pelabuhan laut di Labuan Bajo, Manggarai Barat untuk menunjang industri pariwisata.

Pelabuhan-pelabuhan laut itu antara lain, fasilitas pelabuhan laut Pulau Komodo, pengembangan dermaga wisata di Rinca juga di Pulau Komodo.

Khusus untuk fasilitas pelabuhan laut Pulau Komodo, kata dia, sedang dalam proses pengerjaan melalui sumber dana APBN dan diharapkan segera dimanfaatkan oleh para wisatawan yang berkunjung ke daerah itu.

“Untuk proyek infrastruktur MP3EI sektor pariwisata, memang banyak sekali yang dibangun di Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores, karena merupakan salah satu pintu masuk wisatawan di NTT,” ujarnya.

Selain itu katanya infrastruktur pelabuhan laut, pelabuhan udara dan juga jalan dan jembatan di seluruh pulau Flores, Timor dan Sumba juga ikut dibenahi. (Antara)

Related posts