Paket “Sahabat” Berharap Pilkada Belu Berjalan Damai

  • Whatsapp
Jhon Atek (Kanan) saat diwawancara. (Ist)
Jhon Atek (Kanan) saat diwawancara. (Ist)
Jhon Atek (Kanan) saat diwawancara. (Ist)

ATAMBUA, berandanusantara.com – Menjelang hari pencoblosan tanggal 9 Desember 2015 mendatang, pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Belu Willy Lay – Ose Luan, atau lebih dikenal dengan tagline Sahabat diterpa berbagai isu miring. Berbagai isu tersebut ditanggapi dingin dan tenang oleh paket yang juga dikenal sangat bersahabat ini.

Baik Willy Lay maupun Ose Luan, keduanya sama-sama mengaharapkan pemilihan pemilihan kepala daerah (Pilkada) kabupaten Belu berjalan dengan lancar, aman dan damai. Keduanya pun meminta kepada seluruh pendukung untuk menjaga keamanan dan ketertiban, serta mengawal seluruh proses politik sehingga dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan bersama.

“Saya mewakili paket “Sahabat” mengajak semua masyarakat kabupaten Belu untuk menggunakan hak pilih secara baik, dan tentunya berdasarkan hati nurani. Semua masyarakat juga diharapkan untuk mengawal proses politik ini agar berjalan dengan damai,” ungkap ketua tim pemenangan Paket Sahabat, Jhon Atek, Senin (7/12/2015), di mediamannya.

Menurut Jhon, berbagai isu miring yang belakangan terakhir menerpa paket “Sahabat” merupakan isu-isu yang menyesatkan dan tidak bisa dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, dirinya tetap meminta masyarakat, terutama pendukung setia Sahabat untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu miring tersebut. Isu-isu miring tersebut, kata dia, merupakan isu yang keluar dari orang-orang yang tidak ingin kabupaten Belu maju dan berkembang.

“Berikanlah kesempatan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin barunya. Masyarakat jangan diintimidasi, bahkan hak masyarakat jangan dirampas hanya untuk orang-orang yang panik dan haus akan kekuasaan, jadi biarkanlah masyarakat menentukan pemimpin baru mereka berdasarkan pilihannya,” ungkap Jhon Atek.

Ia menambahkan, paket “Sahabat” juga menghimbau agar semua pihak yang terkait dalam proses politik ini agar bersikap netral, apalagi birokrasi dan aparat penegak hukum. Soal menang atau kalah, adalah hal biasa dalam politik, namun persahabatan antara semuanya harus tetap terjalin dengan baik. S

“Semoga proses polit6ik di kabupaten Belu berjalan sesuai dengan apa yang diharapakan bersama,” pungkas Jhon Atek. (AM)

Related posts