PRRN Meriahkan HUT RI di Puncak Fatuleu

  • Whatsapp
Istimewa
Istimewa
Istimewa

KUPANG, berandanusantara.com – Puluhan pemuda yang tergabung dalam organisasi Pemuda Revolusi Rote Ndao (PRRN) berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Fatuleu, Desa Nunsaen, Kecamatan Fatuleu Tengah, Kabupaten Kupang, Selasa (16/8), pukul 14.30.

Pengibaran bendera merah putih itu diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Para pemuda dari PRRN menghabiskan waktu dua jam untuk mencapai puncak gunung Fatuleu yang mempunyai ketinggian ratusan meter tersebut. Empat anggota PRRN di antaranya adalah perempuan.

Sebelum memanjat gunung, rombongan PRRN diterima langsung kepala desa setempat bersama tokoh adat. Setelah dilakukan ritual adat, rombongan PRRN langsung memulai pendakian. Tak semua anggota rombongan berhasil mencapai puncak. Tebing yang terjal menyulitkan pendakian. Akibatnya pendakian yang dilakukan sejak pukul 12.00, baru berhasil mencapai puncak pukul 14.30.

Rombongan PRRN pun langsung menggelar upacara sederhana saat pengibaran bendera merah putih dipimpin Ketua Umum PRRN, Semy R. Balukh. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang di puncak Gunung Fatuleu.

Tidak hanya bendera merah putih yang dikibarkan, rombongan PRRN pun mengibarkan bendera PRRN berwarna biru di puncak gunung Fatuleu. Satu jam menggelar upacara di puncak serta mengambil gambar, rombongan pun meninggalkan puncak Fatuleu pada pukul 15.30. Mereka tiba kembali di kaki gunung tepat pukul 17.00.

Ketua Umum PRRN, Semy Balukh, mengatakan, anak-anak muda Rote Ndao yang tergabung dalam PRRN merasa bangga berhasil menaklukan salah satu puncak tertinggi di NTT ini. Pendakian ini dimaksudkan untuk mengenang kembali perjuangan para pahlawan merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI. “Tidak sekadar kibarkan bendera tapi kami memaknainya sebagai wujud rasa nasionalisme kami anak-anak muda Rote Ndao,” kata Semy.

Pengibaran merah putih dilakukan di Fatuleu, menurutnya, karena Fatuleu menjadi salah satu obyek wisata alam yang sangat menarik. Dengan demikian, PRRN sekaligus mempromosikan Fatuleu sebagai wisata alam yang menarik. “Karena kebetulan anggota-anggota PRRN ini adalah anak-anak muda Rote Ndao yang ada di luar Rote Ndao, sehingga akan sulit kalau kita adakan sampai di Rote. Tapi suatu saat pasti kita rayakan HUT RI di Rote Ndao,” jelas Semy.

Di Fatuleu, tak hanya menggelar pendakian gunung dan pengibaran bendera, PRRN juga memberikan bantuan 2.000 anakan ubi ungu kepada masyarakat Desa Nunsaen. Anakan ubi ini diterima langsung Penjabat Kepala Desa Nunsaen, Efradus Kake bersama tokoh masyarakat setempat.

Efraim pun memberi apresiasi kepada PRRN yang telah memberikan bantuan ribuan anakan ubi ungu. “Atas nama masyarakat saya sampaikan terima kasih karena adik-adik sudah membantu anakan untuk masyarakat di sini,” katanya.

Ia mengaku, di desa tersebut terdapat 16 kelompok tani yang akan menanam anakan ubi ungu tersebut. Ia juga sekaligus berharap PRRN tidak akan melupakan Fatuleu. Bahkan, menurutnya, saat panen ubi ungu ia akan mengundang PRRN untuk hadir.

Sementara itu, Ketua Umum PRRN, Semy Balukh mengatakan, bantuan anakan ubi ungu tersebut merupakan kerja sama PRRN dengan Iban Medah Foundation. Lembaga milik Ibrahim Medah yang juga salah satu penasehat PRRN sedang gencar memberdayakan masyarakat NTT dengan penanaman ubi ungu. “Ini sesuai dengan program kita (PRRN) yaitu Revolusi Hijau yakni memberdayakan masyarakat di bidang pertanian,” kata Semy. (*)

Related posts