Sabu Raijua Kini Miliki Pabrik Air Mineral Sendiri, Namanya Oasa

  • Whatsapp
Bupati Sabu Raijua saat melihat langsung proses produksi Air Minum Oasa. (Ist)
Bupati Sabu Raijua saat melihat langsung proses produksi Air Minum Oasa. (Ist)
Bupati Sabu Raijua saat melihat langsung proses produksi Air Minum Oasa. (Ist)

SABU, berandanusantara.com – Pemerintah kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus melakukan berbagai terobosan demi peningkatan perekonomian. Setelah pembangunan Pabrik Garam dan Rumput Laut, saat ini, Sabu Raijua telah memiliki Pabrik Air Mineral dalam kemasan sendiri.

Air Mineral yang diberi nama Oasa ini diresmikan bertepatan dengan hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Rabu (17/8/2016), dan menjadi sebuah momentum yang cukup bersejarah untuk masyarakat Sabu Raijua. Oasa kebanggan Sabu ini pun digunakan sebagai minuman dalam syukuran Kenegaraan HUT RI oleh pemerintah setempat.

Kehadiran Oasa ini pun sekaligus merupakan jawaban nyata Ir. Marthen Dira Tome dan Nikodemus Rihi Heke, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua untuk menjadikan kabupaten tersebut mandiri dalam segala aspek. Bukan sampai pada Oasa saja. Sejumlah pabrik juga sudah direncanakan untuk dibangun seperti pabrik karung, cuka dan kecap.

Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome ketika meresmikan pabrik Oasa di kecamatan Sabu Timur mengatakan, kehadiran sejumlah pabrik termasuk Oasa, merupakan bagian dari upaya Pemkab Sabu Raijua dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan. Karena salah satu faktor dari kemiskinan sebenarnya adalah pada pengangguran.

“Saya punya prinsip tidak boleh ada kemiskinan di Sabu Raijua, karen kemiskinan bukanlah julukan yang baik. Oleh karena itu, perlu ada solusi dengan cara-cara yang cerdas. Oasa salah satunya. Sabu Raijua harus bisa melakukan jauh lebih baik dari apa yang dipikirkan,” ujar Dira Tome.

Dira Tome mengakui bahwa pabrik air mineral Oasa masih butuh banyak pembenahan agar lebih berkualitas. Hal tersebut seperti berbagai peralatan tambahan serta gudang. Oleh karena itu, dia meminta kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat sebagai pengelolah, agar dapat diusulkan anggarannya ke DPRD Sabu Raijua.

Dia juga meminta agar semua pedagang yang ada di Sabu Raijua untuk membantu mempromosikan Oasa kepada semua orang, dan meminta pengelolah untuk memberikan saingan yang ketat dengan air minum merk lain. “Dengan adanya Oasa bukan berarti harus melarang merk lain masuk ke Sabu, namun harus ditunjukan bahwa Oasa punya kualitas dan bisa bersaing,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sabu Raijua, Lewi Tandirura mengatakan, pembangunan pabrik Oasa ini terdiri dari tiga tahap yakni tahun 2014 pembangunan fisik, tahun 2015 pengadaan peralatan dasar dan tahun 2016 pengadaan mesin produksi. Semuanya dibangun murni dari dana APBD Sabu Raijua sebesar Rp 30 miliar lebih.

Pabrik Oasa, jelas Lewi, merupakan satu-satunya pabrik air mineral yang bisa memproduksi kemasan sendiri, baik berupa botol maupun galon. “Ini merupakan peran serta semua masyarakat beserta komponen yang ada di Sabu Raijua,” pungkas Lewi. (AM)

Related posts