KUPANG, berandanusantara.com – Gedung Sekolah Dian Harapan yang berlokasi di kompleks Lippo Plaza Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (23/7/2016) sekira pukul 14.00 terbakar. Padahal, gedung sekolah tersebut belum selesai pengerjaannya.
Aparat pemadam kebakaran yang diketahkan untuk memadamkan api agak kesulitan, karena kekurangan saran dan prasarana. Mobil water canon milik kepolisian yang dikerahkan hanya mampu memadamkan sebagian api yang membakar gedung tersebut.
Hampir satu jam api membakar gedung tersebut, namun belum berhasil dipadamkan.
Angin yang cukup kencang menyebabkan api dengan cepat merambat hingga ke lantai delapan gedung tersebut, dan mengancam Hotel Naka yang berada di belakang gedung tersebut.
Kebakaran ini menjadi tontotan warga yang melintas di sepanjang jalan Frans Seda. Akibatnya aparat kepolisian menutup sebagian arus jalan Frans Seda. Bahkan pengunjung di Lippo Plaza yang mengetahui kebakaran itu pun berhamburan keluar. Tidak hanya itu, penghuni hotel Naka pun diminta keluar dari kamarnya, karena ada kebakaran di gedung sekolah tersebut.
Arifin, salah satu pekerja mengaku api berasal dari lantai 2 gedung tersebut yang terdapat tumpukan kardus yang berisikan meja dan kursi yang akan digunakan bagi siswa-siswi yang akan bersekolah di sekolah tersebut.
“Api dari lantai dua bagian dalam. Ada tumpukan kardus. Namun, kami tidak tahu apa penyebabnya,” kata Arifin kepada wartawan. Saat terjadi kebakaran, menurut dia, mereka sedang melaksanakan pekerjaan mereka, namun tiba- tiba api sudah membesar. “Tiba- tiba saja, api sudah membesar, kami lari menyelamatkan diri,” katanya.
Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.
Hingga saat ini, aparat kepolisian dan pemadaman kebakaran masih berupaya memadamkan api yang terus membakar gedung tersebut hingga lantai delapan. (AM/nttterkini)
