Soal Gizi Buruk, Pospera NTT Enggan Salahkan Frans Lebu Raya

  • Whatsapp
Ketua Pospera NTT, Yanto Lili, saat konferensi pers.
Ketua Pospera NTT, Yanto Lili, saat konferensi pers.
Ketua Pospera NTT, Yanto Lili, saat konferensi pers.

KUPANG, berandanusantara.com – Persoalan gizi buruk di Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa pekan terakhir menjadi isu yang hangat diperbincangkan di kancah nasional. Di mata Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), pemerintah provinsi NTT yang dikomandani Frans Lebu Raya bukanlah merupakan pihak yang patut disalahkan.

“Persoalan gizi buruk sudah merupakan masalah atau isu nasional, bukan hanya di Nusa tenggara Timur saja, sehingga ini harus dilihat secara nasional,” ungkap Ketua DPD Pospera NTT, Yanto Lili, saat konferensi pers, Jumad (10/7/2015), belum lama ini.

Pospera NTT bahkan cenderung lebih menyalahkan Pemerintah Pusat saat Susilo Bambang Yudhoyono masih menjabat sebagai Presiden. Menurut Yanto, kasus kemiskinan dan gizi buruk yang dialami oleh anak-anak NTT bukan persoalan yang baru terjadi. Kasus gizi buruk adalah kasus yang terjadi secara berulang kali di era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

“Kemiskinan dan gizi buruk adalah wariskan SBY. Pada tahun 13 Juni 2008 lalu tercatat 23 anak balita di NTT yang meninggal dunia akibat gizi buruk,” ungkap Yanto.

Menurut Yanto, kasus gizi buruk terjadi di NTT dipengaruhi oleh berbagai faktor, yakni, gagal panen, kekeringan, akses infrastruktur yang minim dan berdampak pada kemiskinan ekonomi hingga akhirnya terjadi gizi buruk.

Atas masalah itu, optimis menyampaikan bahwa Jokowi akan mampu mengatasi persoalan kemiskinan selama masa kepemimpinannya, sebab Jokowi benar-benar memperhatikan pembangunan di wilayah Indonesia Timur melalui semangat Nawacita.

“Kami yakin Jokowi bakal mengatasi ini, kemiskinan dihilangkan, anak-anak tidak lagi ditelantarkan, ibu hamil dan anak-anak akan diperhatikan gizinya, dengan solusi menambah tenaga medis di kampung-kampung untuk mendampingi dan memberi pemahaman tentang Nutrisi yang cukup,” paparnya.

Dia juga menyatakan bahwa Pospera NTT siap membantu dan bekerjasama dengan pemerintahan Jokowi untuk memberantas masalah gizi buruk di NTT dan memastikan tidak ada lagi masalah gizi buruk di NTT selama masa kepemimpinan Jokowi.

Sementara itu, Yapi Famnasi, mengatakan bahwa DPD Pospera NTT bersama Pospera Pusat, melaui kerjasama pemerintah pusat akan turun membantu logistik kepada anak-anak gizi buruk di NTT. (SN/AM)

Related posts