Target Besar Gubernur Viktor untuk Bank NTT

  • Whatsapp
Ist
Ist
Ist

KUPANG, berandanusantara.com – Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Rabu (28/11/2018) memimpin jalannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT).

Ini merupakan Rapat Umum Pemegang Saham perdana yang dipimpin oleh Viktor Laiskodat, sejak dilantik menjadi Gubernur NTT oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara beberapa waktu lalu.

Read More

Sebelumnya, Gubernur Viktor memang banyak mengkritik berbagai hal yang menjadi persoalan di Bank kebanggan masyarakat NTT itu. Salah satunya yakni angka Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet yang cukup tinggi, serta persoalan lainnya.

Dan, Viktor pun berjanji akan membenahi bank NTT menjadi lebih baik.

Dalam RUPS-LB yang menghadirkan seluruh pemegang saham itupun menghasilkan berbagai kesepakatan. Dan, target besar pun dibebankan kepada bank bermoto “Melayani Lebih Sungguh” itu.

Tidak main-main, Gubernur Viktor yang juga bertindak selaku pemegang saham pengendali memberikan pekerjaan besar dan target kepada direksi yang baru, usai seleksi yang dilakukan oleh Komite Remunirasi dan Nominasi.

Target itu antara lain; tahun 2019 Direksi yang baru harus mendapatkan laba sebesar Rp 500 miliar, tahun 2020 Bank NTT harus jadi Bank Devisa dan tahun 2023 sudah harus go publik.

Gubernur Viktor pun bahkan mengancam, apabila tidak memenuhi target sesuai kesepakatan itu, maka Direksi akan diganti seluruhnya.

Mantan Dirut Bank NTT yang juga salah satu pemegang saham, Amos Corputy, menyambut baik kesepakatan yang terjadi dalam RUPS-LB tersebut. Dia pun mengakui itu merupakan tantangan berat Direksi yang baru nantinya.

“Tetapi itu harus menjadi target untuk mengukur kinerja mereka. Penghasilan direksi yang besar harus dibarengi kerja keras,” katanya.

Menurut Amos, target yang diberikan kepada Direksi itu memang susah-susah gampang. Namun, dirinya menyatakan bahwa semuanya itu tergantung kepiawaian Direksi dalam mengatur segala sesuatu agar bisa tercapai.

“Ini tergantung gaya kepemimpinan Direksi yang baru,” pungkas Amos. (AM/Nts)

Related posts