Tiga Srikandi Perbatasan Dukung Hery Wadu di Pilgub NTT 2018

  • Whatsapp
Hery Wadu. (Ist)
Hery Wadu. (Ist)
Hery Wadu. (Ist)

KUPANG, berandanusantara.com – Figur muda yang getol mensosialisasikan diri maju di Pilgub NTT sebagai balon gubernur, Hery Wadu rupanya tak kalah dengan figur lain yang mendapat banyak dukungan.

Sabtu (25/10/2017), tiga Srikandi dari perbatasan RI – RDTL datang menemui Hery Wadu untuk menyampaikan dukungan kepada figur yang mereka anggap dapat membawa perubahan itu.

Tiga Srikandi tersebut diantaranya
Ibu Ine Soares dari wilayah perbatasan Motaain, Ibu Herlin dari Motamasin dan Mathildes dari Kota Atambua. Ketiganya sama-sama menyampaikan bahwa pembangunan saat ini belum merata hingga daerah pinggiran. Mereka pun dengan tegas mengatakan enggan memilih figur yang hanya mementingkan diri sendiri.

“Setiap perubahan membutuhkan perubahan, karena dengan perubahan dapat membuat orang berubah. Kami tetap berdoa buat Pak Hery supaya bisa menjadi gubernur NTT, karena kami yakin bahwa beliau bisa membuat NTT berubah,” ungkap Ine, perempuan dari Mota’ain.

Sementara Mathildis, perempuan asal Motamasin itu, memuji rekam jejak Hery Wadu yang dinilainya sangat layak dan menjadi tolak ukur untuk memimpin NTT. Menurutnya, Hery Wadu sudah banyak berbuat dengan jelas dan nyata. Salah satunya yang sudah dilakukan adalah pemberian beasiswa kepada anak-anak yang tidak mampu.

“Kami sangat tertolong dengan apa yang sudah dilakukan pak Hery Wadu. Itu sudah dilakukan dan berhasil,” ungkapnya.

Sementara Herlin, perempuan yang berdomisili di Kota Atambua menegaskan bahwa Hery Wadu adalah figur muda yang cukup dia andalkan. Dia bahkan meminta kepada partai politik agar dapat mengakomodir Hery Wadu maju bertarung di Pilkada Gubernur 2018 mendatang. Karena, Hery Wadu sudah sangat layak untuk diusung menjadi pemimpin di NTT.

“Jangan ragukan kiprah Hery Wadu yang sudah sangat berbuat untuk banyak orang,” katanya.

Sementara Hery Wadu pada kesempatan itu menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tiga Srikandi yang telah menyatakan dukungan untuknya. Dia mengatakan, dukungan itu lahir atas kesadaran dan dirinya siap menjalankan apa yang menjadi program serta visi-misi, apabila nantinya dipercaya memimpin NTT.

Dia juga berjanji akan bekerja dengan mengedepankan prinsip kebhinekaan, tanpa memilah-milah suku, agama, maupun adat istiadat. Karena, menurut dia, berbicara soal NTT, tentunya harus mengakomodir semua kepentingan warga NTT, bukan suku atau agama tertentu. Oleh karena itu, pembangunan yang nantinya dilakukan harus merata dan membawa kesejahteraan bagi semua.

“Saya pastinya akan bekerja sesuai dengan apa yang sudah dikonsepkan. Semua harus merasakan apa yang menjadi tujuan pembangunan sesungguhnya,” pungkas dia. (AM)

Related posts