Usai Santap Bubur Gratis, Siswa SD Keracunan

  • Whatsapp
Iustrasi by tempo
Iustrasi by tempo
Iustrasi by tempo

SUKABUMI – Puluhan pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bantargebang di Desa Bantar Gebang, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat keracunan usai menyantap bubur gratisan pemberian sekolah, Senin (3/12/2018). Pelajar yang mengalami keracunan sempat diboyong ke Puskesmas Kecamatan Bantargadung.

“Dari data seluruhnya 73 anak. Satu anak masih dirawat di RSUD Plara, 72 anak setelah diberikan tindakan medis dan observasi sekitar empat jam telah membaik. Mereka diperbolehkan pulang,” kata Kepala Puskesmas Bentargadung Gunaryadi.

Read More

Dokter Puskesmas Bentargadung Yayu Sriwahyuni menjelaskan sampel bubur tersebut akan diteliti kandungannya. Dia memperoleh informasi dari orang tua dan guru, para pelajar menyantap bubur ini pada sekitar pukul 07.00 WIB.

“Siswa diberi bubur nasi, entah pakai ayam atau enggak. Tadi sampelnya sudah dibawa juga. Sekitar pukul 12.00 WIB, mulai ada keluhan ada satu-dua pelajar yang muntah buang air dan pusing,” ucap Yayu.

Sejam setelah keluhan atau sekitar pukul 13.00 WIB, ambulans desa datang ke puskesmas sambil membawa anak-anak yang diduga mengalami keracunan. “Datang rombongan, puluhan anak. Ketika datang terlihat pucat dan terus berkeringat. Mereka saya bagi, yang kondisinya bagus dan bisa rawat jalan dan kondisi agak berat kita pisah. Alhamdulillah dalam hitungan setengah jam kondisinya ada yang sudah membaik dan ada yang kita pulangkan,” ujarnya.

Yayu menjelaskan program bubur gratis tersebut merupakan bagian dari Program Gizi Anak Sekolah (Progras) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kasi Kurikulum SD Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Utomo membenarkan sekolahnya salah satu dari lima sekolah di Kecamatan Bantargadung yang mendapatkan Progas.

“Biasanya setiap hari sekolah, siswa mendapatkan makanan yang setiap minggu menunya berganti-ganti sesuai dengan yang ditentukan Kemendikbud. Dan pada Senin ini, menunya adalah bubur ayam. Progas ini yang ke-100 hari, jadi tinggal 8 hari lagi. Ke depan akan lebih berhati-hati lagi,” tutur Utomo. (Sumber: detiknews.com)

Related posts