Vakum Hampir 10 Tahun, DLamaholot Band Kembali Luncurkan Album Terbaru

  • Whatsapp
Istimewa
Istimewa

KUPANG, berandanusantara.com – Band legendaris asal kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT), DLamaholot Band, kembali meluncurkan album terbaru setelah hampir 10 aktivitas bermusik mereka terhenti.

Grup band ini beranggotakan Rafa Rianghepat (vokalis merangkap bass), Yance Bahi (drummer) dan Hans Lamen (gitaris). Album terbaru yang resminya akan dilaunching pada 18 September 2020 ini bertajuk kembali, dengan sarat pesan kemanusiaan.

Dalam press conference, Rabu (16/9/2020), di Resto Celebes, Kota Kupang, salah satu personilnya, Hans Lamen menjelaskan, album ketiga DLamaholot Band ini berisi 10 lagu. Semuanya dengan genre rock n roll sesuai aliran musik yang dianutnya.

“Pesan dari album ini adalah kami ingin mengajak semua orang untuk berpikir. Berpikir untuk mencintai dan mengasihi sesama dengan tulus, serta tidak saling menyakiti. Jadi semuanya tentang kemanuaiaan,” jelas gitaris berambut gondrong ini.

Hans menuturkan, di album terbaru mereka ini terjadi perombakan posisi, dimana Yance Bahi yang sebelumnya di posisi vokalis, kini berpindah posisi sebagai penabuh drum. Sementara Rafa Ranghepat yang dulunya pemain bass, kini merangkap sebagai vokalis.

“Kami memang berkomitmen ingin berkarya dari NTT. Kami berharap album terbaru ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat, khususnya pencinta musik bergenre rock n roll,” ujar Hans.

Nama DLamaholot Band menjadi kebanggaan bagi masyarakat, khususnya yang terkait dalam rumpun suku Lamaholot, Flores Timur, Adonara dan Lembata. Grup band ini dibentuk tahun 2005 silam di Jogjakarta. Saat itu para personilnya sedang melanjutkan kuliah di sana.

Satu tahun setelah dibentuk, atau tahun 2006, grup band ini melahirkan album perdana mereka. Album perdana grup band ini sudah mampu memikat hati pencinta musik lewat lagu-lagu karya mereka yang bergenre rock n roll itu. Bahkan sempat booming di Jogjakarta saat itu.

Saking bommingnya, DLamaholot Band pernah diajak tampil hingga di Kalimantan. Bahkan salah satu produser musik berlebel menawari mereka untuk rekaman. Namun, ajakan tersebut ditolak mentah-mentah para personil lantaran tidak sependapat.

“Waktu ditawari, kami berpikir bahwa kami ingin idealisme kami sebagai pemusik jalanan tidak luntur. Oleh karena itu, kami tidak ingin bernaung di lebel apapun. Kami ingin menjadi grup band yang berdiri sendiri,” tegas Hans.

Album kedua DLamaholot Band diluncurkan di tahun 2008. Album pertama dann kedua proses rekamannya di Jokjakarta. Terakhir, grup band ini tampil di tahun 2011 di GOR Oepoi Kupang.

Usai 2011, mereka kemudian vakum. Para personil baru berkumpul kembali di tahun 2020 dan bersepakat untuk kembali bermusik dengan mengeluarkan album ketiga. Album ketiga ini proses rekaman dan video klipnya di Kupang. (AM/BN)

Related posts