BPBD Kota Kupang Edukasi Anak PAR Gereja Tanggap Bencana

  • Whatsapp
Aparat BPBD Kota Kupang saat memberikan pelatihan tanggap bencana bagi anak-anak PAR di Gereja GMIT Betlehem Naikolan. (Foto: isimewa)

KUPANG, BN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat untuk selalu tanggap dan siap siaga dalam menghadapi bencana.

Edukasi itu dilakukan melalui kolaborasi dengan semua pihak dan stakeholder terkait. Salah satu stakeholder penting yang digandeng BPBD Kota Kupang adalah Lembaga Keagamaan baik Kristen Protestan, Katolik, Islam,Hindu, Budha dan semua aliran kepercayaan.

Read More

Seperti halnya yang dilakukan BPBD Kota Kupang pada Rabu (20/11/2024), di Gereja GMIT Betlehem Naikolan. Saat itu, BPBD Kota Kupang memberikan pelatihan penanganan bencana bagi anak-anak yang tergabung dalam Persekutuan Anak dan Remaja (PAR) yang digelar oleh Pusat Pengembangan Anak (PPA) Gereja GMIT Betlehem Naikolan.

Edukasi untuk anak-anak PAR Gereja GMIT Betlehem Naikolan ini dilakukan bertepatan dengan perayaan Hari Anak Dunia dan perayaan Hari Anak GMIT ke-24. Anak-anak PAR di Gereja tersebut mengumandangkan yel-yel “Kami Rayakan Bersama BPBD Kota Kupang, Kami Belajar Tentang Gempa, Kami Belajar Siaga Menghadapi Bencana”.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Kupang, Elsje Sjion kepada media menjelaskan, selain memberikan edukasi dan pelatihan kepada anak-anak PAR, pihaknya juga telah melakukan hal yang sama kepada Jemaat atau umat.

“Kegiatan pelatihan penanganan bencana ini, kami menggandeng Gereja dengan tujuan untuk melatih sekaligus membentuk relawan-relawan untuk penanganan bencana alam,” jelas Elsje Sjioen.

“Di Gereja Betlehem Naikolan ini, kami berikan pelatihan dengan materi terkait dengan rumah ibadat tangguh bencana,” jelasnya lagi.

Ia menyebut, kegiatan pelatihan seperti ini sudah di lakukan di beberapa Gereja Masehi Injil di Timor (GMIT) Kota Kupang. BPBD Kota Kupang juga sudah membentuk Lembaga atau Badan Bencana di Gereja masing-masing.

“Melalui Lembaga atau Badan Bencana di Gereja sekaligus merekrut relawan dari masing-masing rayon di setiap Gereja untuk penanganan bencana,” pungkasnya. (*/BN)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *