Air PDAM Sering Macet, Warga Ancam Tak Bayar Rekening

  • Whatsapp
Ilustrasi
Ilustrasi
Ilustrasi

Kefamenanu,berandanusantara.com,- Sejumlah pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kelurahan Kefamenanu Tengah, Kecamatan Kota Kefa, Kabupaten Timor Tengah Utara,  mengancam tidak akan membayar rekening air, lantaran debit airnya kecil dan tidak mengalir hingga berbulan bulan. Mereka terpaksa membeli dari mobil tangki air di daerah setempat, bahkan mereka menggunakan mesin penyedot untuk mengambil dari sungai  terdekat guna memenuhi kebutuhan mandi dan cuci.

“Jujur saja, kita kecewa dengan pelayanan air PDAM Kefamenanu. Kita bayar tiap bulan, tapi air mengalir tiga bulan sekali. Kalau begini terus kita bisa merugi. Bahkan kalau air tidak mengalir kita terpaksa beli dari mobil tangki. Tapi kalau mobil tangki tidak antar, terpaksa konsumdi air dari kali, kalau begini terus kita tidak usah bayar rekening saja,” ujar Daniel Nenobais (28/8/2014).

Hal yang sama juga dipertanyakan Fransiska. Menurut Fransiska, jika pelanggan terlambat bayar pasti kena denda tetapi kalau air tidak mengalir  pihak PDAM tidak mau tau dengan kondisi yang ada.

Sementara itu, Wakil Direktur PDAM Kefamenanu, Charles Bani mengatakan bahwa meskipun sudah memasuki musim kemarau panjang, namun ketersediaan air minum masih ada meskipun debitnya sudah mulai berkurang.

“Stok air masih tersedia, kalau memang pelanggan mengatakan bahwa tidak mengalir hingga tiga bulan itu tidak mungkin. Sebaiknya pelanggan langsung memberikan informasi ke kantor agar saat air mengalir kita bisa cek di lapangan, sebab jangan sampai tersumbat pada pipa,” tandas Carles sembari menambahkan saat ini pasokan air bersih untuk Kota Kefamenanu diambil dari dua sumber yakni Mutis dan Taekas.

Meskipun debitnya sudah mulai berkurang, lanjut Charles, namun pihaknya menggunakan sistim tampung sehingga dua hari sekali baru dialirkan kepada pelanggan di Kefa.

“Teman-teman di lapangan menampung air pada bak penampung sehingga dua hari sekali baru alirkan kepada pelanggan, sebab debit air sudah menurun dari empat dim menjadi dua dim saja,” timpal dia. (lius salu).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *