
ALOR, berandanusantara – Pohon Kaya yang merupakan bahan pembuat pakaian khas asal kecamatan Kabola, kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini perlahan-lahan mulai punah. Hal ini diakibatkan cara berkebun masyarakat dengan menggunakan pola tebas bakar, sehingga tanaman-tanaman lain yang sebenarnya punya manfaat ikut lenyap.
“Memang ini sangat kami sayangkan, dan masyarakat juga terus diingatkan agar meskipun ingin membuka lahan untuk berkebun atau bertani, harus memperhatikan tanaman lain, apalagi yang punya manfaat seperti pohon Kaya,” ujar Bupati Alor Amon Djobo, Rabu (11/8/2016) kemarin.
Menurut dia, pohon kaya juga sulit dikembangkan di tempat lain dan hanya bisa hidup di desa Kepala Burung. Beberapa kali dicoba untuk ditanam di tempat lain, namun pohon kaya sulit hidup. “Prosentasenya sudah hampir 100 persen pohon kaya punah. Dan kami harap yang tersisa saat ini bisa dijaga,” kata Amon.
Pakaian khas Alor yang terbuat dari kulit kayu menjadi pusat perhatian pengunjung dalam setiap ajang Expo yang digelar di kota Kalabahi, Alor. Selain pakaian, bahan dari pohon kaya ini juga bisa dibuat tas dan berbagai jenis barang lainnya. (AM)