Aktivis Manggarai Sebut Dira Tome Pemimpin “Bajingan”

  • Whatsapp
Marthen Dira Tome saat menunjukan salah satu produk unggulan Sabu Raijua, garam Nataga dalam diskusi publik. (Ist)
Marthen Dira Tome saat menunjukan salah satu produk unggulan Sabu Raijua, garam Nataga dalam diskusi publik. (Ist)
Marthen Dira Tome saat menunjukan salah satu produk unggulan Sabu Raijua, garam Nataga dalam diskusi publik. (Ist)

LABUAN BAJO, berandanusantara.com – Aktivis LSM Sunspirit For Justice and Peace di Manggarai Barat, Kris Somerpers dengan lantang menyebut Bupati Dira Tome sebagai pemimpin “bajingan”. Keberhasilan yang ditorehkan untuk Sabu Raijua menjadi gambaran pemimpin berprestasi, dan tak kalah dengan pemimpin di daerah lain.

Pernyataan ini disampaikannya dalam diskusi publik dengan tema “Manggarai Barat Untuk NTT” bersama kaum muda se Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin (5/9/2016). Diskusi publik itu menghadirkan langsung Marthen Dira Tome sebagai pembicara utama, yang berbagi pengalaman tentang pembangunan di kabupaten Sabu Raijua.

“Kalau Ramses Lalongkoe dalam bukunya menyebut Ahok adalah “Pemimpin Bajingan”, di NTT kita juga punya bupati bajingan seperti Pak Bupati Sabu Raijua,” ujar Kris, seperti dilansir media online seputarntt.com.

Kris juga secara tegas mengatakan Dira Tome sangat layak untuk menjadi Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode mendatang. Menurut dia, Dira Tome memiliki karakter kepemimpinan yang kuat seperti Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahya Purnama alias Ahok.

“Kita patut memberi penghargaan terhadap perestasi yang Pak Bupati telah buat,” ujar dia.

Selain memenuhi undangan diskusi publik, di sejumlah kabupaten sedaratan Flores Dira Tome juga mempromosikan dua produk unggulan kabupaten Sabu Raijua yakni Garam Nataga dan Air Minum Dalam Kemasan Oasa kepada masyarakat setempat. “Dua produk ini harus bisa diterima masyarakat dan pasar NTT,” kata Marthen Dira Tome.

Sebelumnya, saat tiba di Labuan Bajo, Marthen Dira Tome disambut secara adat. Para tua adat menyerahkan seekor ayam jantan(manuk kapu) dan arak lokal atau tuak curu. (Andyos/seputarntt)

Related posts