KUPANG, BN – Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho usai meluncurkan aplikasi B Pung Petani dalam acara GNPIP Bali Nusra mengatakan, NTT kaya akan sumber daya alam dan komoditas unggulan.
Namun rendahnya kapasitas produksi dan kualitas yang dihasilkan, serta perbedaan varietas yang dihasilkan dengan kebutuhan, menyebabkan permintaan pasar tidak dapat terpenuhi. Kondisi inilah yang menyebabkan kenaikan harga di NTT kerap terjadi.
“B’Pung Petani yang digagas oleh Bank NTT, siap menjadi sistem pendukung bagi pemerintah untuk mengatasi masalah inflasi,” kata Alex Riwu Kaho menambahkan aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur potensi pertanian, potensi peternakan, rencana tanam, serta kebutuhan pupuk.
“Hadirnya B’Pung Petani diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara permintaan dan harga pangan, meningkatkan nilai tukar petani, meningkatkan PDRB serta menjaga kestabilan harga,”tegasnya.
Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho yang hadir bersama Plt Sekda NTT, Yohana Lisapally didaulat ke atas panggung untuk launching Aplikasi B’Pung Petani. Turut menyaksikan momen itu, Inspektur Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir Balaw, Deputi 3 Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Pangan Nasional Andriko Noto Susanto, Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti serta para Gubernur dan Bupati /Wali Kota se-Bali Nusra. (*/BN/Humas Bank NTT)