KUPANG, BN – PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) menerima kunjungan pengurus BPD Jambi, Jumat (1/12/2023).
Kedatangan rombongan Bank Jambi dalam rangka studi banding penggunaan Core Banking System (CBS) T24 realease versi terbaru, khususnya CBS versi R20 yang digunakan di Bank NTT.
Kunjungan pengurus Bank Jambi bersama rombongan dipimpin oleh Pemimipin Divisi Umumnya Ahmad Jaiz diterima oleh Direktur Operasiona dan IT Bank NTT, Hilarius Minggu didampingi Kepala Divisi Corcec dan Legal Bank NTT Endri Wardono, serta Kepala Divisi IT Bank NTT, Fransiska Tamu Ina.
Pemimpin Divisi Umum Bank Jambi Ahmad Faiz megungkapkan, pihaknya ingin memperdalam penerapan perubahan CBS versi lama yakni versi R12 yang selama ini digunakan ke versi terbaru R20.
“Di sini kami ingin bertukar informasi tentang penerapan CBS di Bank NTT. Setelah itu kami akan memberikan informasi kepada direksi kami tentang cara kerja sistem ini guna menunjang operasional bank kami,” ungkap Ahmad Jaiz.
Sebelum ke Bank NTT, jelas Ahmad Jaiz, pihaknya juga telah melakukan studi banding ke dua bank swasta yakni Bank Sampoerna dan Bank Panin Dubai yang telah menggunakan CBS versi R20, seperti yang telah digunakan oleh Bank NTT.
“Bank NTT menjadi salah BPD yang menjadi sasaran studi banding kami,” uja Ahmad Faiz.
Direktur Operasional dan IT Bank NTT Hilarius Minggu pada kesempa tan mengatakan siap mensuport Bank Jambi lewat informasi terkait penerapan CBS versi R20 di Bank NTT.
“Kami juga berterima kasih kepada Fortres Data Services (FDS) selaku penyedia layanan yang telah memperkenalkan Bank Jambi dengan Bank NTT, untuk saling tukar informasi terkait penerapan CBS versi R20” ujar Hilarius.
Sementara Account Manager FDS Marcelino Tanzil selaku penyedia layanan menjelaskan, CBS yang digunakan oleh Bank Jambi adalah versi lama yakni R12. Sedangkan yang digunakan di Bank NTT adalah yang terbaru yakni versi R20.
“Versi terbaru ini memiliki fitur-fitur yang tidak dimiliki di versi R12. Oleh sebab itu, kami meminta kepada Bank Jambi untuk melakukan upgrade system agar bisa mengakomodir transaksi-transaksi saat ini,” jelas Marcelino.
“Versi terbaru ini juga lebih mendukung dari sisi operasional dengan sistem dan fitur yang sangat banyak,” pungkasnya. (*/BN)