BPR Christa Jaya Targetkan Laba Rp 7 Miliar di Tahun 2017

  • Whatsapp
Christofel Liyanto. (Ist)
Christofel Liyanto. (Ist)
Christofel Liyanto. (Ist)

KUPANG, berandanusantara.com – Seiring persaingan dunia perbankan yang semakin tinggi, membuat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Christa Jaya terus berinovasi. Berbagai terobosan pun dibuat. Hasilnya, pada tahun 2016 lalu saat tutup buku, Bank ini berhasil meraih keuntungan laba sebesar Rp 5,6 Miliar.

Di posisi ini menempatkan BPR Christa Jaya di urutan teratas penghasil laba terbesar di Nusa Tenggara Timur (NTT) dari semua BPR yang ada, dimana masih berada di bawah angka Rp 5 Miliar. Namun, tidak berhenti sampai di situ. BPR Christa Jaya kembali menargetkan laba hingga Rp 7 Miliar di tahun 2017.

“Tahun 2017 ini kami optimis akan memperoleh laba yang bisa jauh lebih meningkat menjadi Rp 6,5 sampai Rp7 Miliar,” ungkap Komisaris Utama BPR Christa Jaya, Christofel Liyanto kepada berandanusantara.com, belum lama ini.

Optimisme tersebut dibangun dengan keyakinan dengan kondisi dan posisi saat ini, dimana sampai pertengahan tahun 2017 ini BPR Christa Jaya telah memperoleh laba sebesar Rp 4 Miliar. Artiannya, kata Liyanto, posisi ini sudah sangat mendekati nilai laba yang ditargetkan dan masih 6 bulan kedepan sampai akhir tahun.

“Kami masih unggul dari sisi kemampuan menghasilkan laba dari semua BPR yang ada di NTT. Kredit juga ada kenaikan, per Desember 2016  kredit ditutup dengan 125 miliar, dan saat ini berada pada posisi 140 miliar,” imbuhnya.

Menurut Liyanto, meskipun untuk urusan aset BPR Christa Jaya masih berada pada posisi kedua, namun secara keseluruhan perkembangan yang dialami sangat signifikan. Pencapaian tersebut terbukti saat dilakukan audit oleh public accountant yang menunjukan aset BPR Christa Jaya naik dari Rp 130 Miliar di tahun 2015 menjadi Rp 176 Miliar di tahun 2016, atau naik 36 persen.

“Kalau aset, kami menargetkan akhir desember 2017 bisa diatas Rp 200 Miliar,” ungkapnya.

Secara garis besar, BPR yang sampai saat ini memiliki 1000 Nasabah ini masih menjadi BPR dengan modal inti terbesar yaitu Rp 25 Miliar. Dia juga berharap akan ada peningkatan menjadi 30 Miliar pada tahun ini. Hal ini juga ditunjang dengan keberhasilan menekan Non Performing Loan (NPL), atau kredit macet yakni di bawah 3 persen.

Dengan pencapaian yang telah diraih, BPR Chtista Jaya terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh Nasabahnya, semisal dalam hal pemberian kredit. Hal ini tidak hanya berlaku untuk Nasabah lama, namun Nasabah yang batu pun akan diperlakukan sama.

“Kalau syarat- syarat yang diajukan lengkap dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta jaminannya berada di kota kupang, dana bisa dicairkan satu hari kemudian setelah diajukan,” ungkapnya. (DB/AM/ADV)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *