KUPANG, berandanusantara.com – Ada yang menarik menjelang suksesi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Kupang 2017 mendatang. Dimana, salah seorang Jurnalis Senior, Joey Rihi Gah (JRG) masuk bursa bakal calon wakil Wali Kota, dan telah didaftarkan melalui partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Mendaftarnya Joey, sapaan akrab pria asal Sabu Raijua, pada 17 Maret 2016 lalu, tentu memberikan warna tersendiri dalam blantika politik Kota Kupang, bahkan di Indonesia. Bagaimana tidak, Jurnalis atau Pers pada umumnya merupakan bagian dari pilar demokrasi, kini memiliki niat yang tulus ikut andil secara langsung dalam pembangunan daerah lewat jalur eksekutif.
Tak tanggung-tanggung, dukungan pun mulai mengalir dari berbagai elemen masyarakat. Bahkan, ada juga yang menilai bahwa keterlibatan Wartawan dalam pemilihan kepala daerah Kota Kupang merupakan sebuah langkah yang tepat, dan harus didukung oleh semua pihak. Alasannya sederhanya, karena Wartyawan tahu benar apa persoalan yang ada di Kota Kupang.
“Saya rasa wartawan perlu melakukan perubahan, tidak hanya mencari informasi tapi terlibat langsung di dalam, kami akan sangat dukung niat baik Wartawan yang sudah mendaftar ,” Tildis Nggarang, warga RT 18 RW 08, Kelurahaan Penfui, Kota Kupang.
Dari kalangan mahasiswa juga menilai bahwa majunya Wartawan di Pilkada Kota Kupang, tentu akan membawa nilai yang baik dalam pembangunan masyarakat. Bahkan, kinerja pemerintah selama ini juga yang baik, maupun yang kurang baik, diketahui benar oleh Wartawan. Oleh karena itu, sangat tepat Wartawan masuk untuk melakukan perubahan.
“Saya baca berita di facebook, kalau ada wartawan muda yang mendaftar di partai Nasdem, saya senang dan pastinya sebagai orang muda saya akan mendukung yang muda,” ungkap Nenny Banik, salah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri ini.
Keinginan kuat seorang Joey sebagai bakal calon wakil Wali Kota Kupang, tentunya punya dasar yang kuat. Dasar dari keinginan Joey itu sederhana yakni ingin membuat perubahan di Kota Kupang. Dan, perubahan itu akan diterjemahkan lewat berbagai konsep yang akan dijalankan apabila dipercayakan rakyat Kota Kupang.
“Ini bukan sedang mengadu nasib. Ini murni karna merasa terpanggil karna melihat berbagai fenomena pembangunan di kota. Seorang pemimpin harus memiliki tiga sense yakni sense of crisis, sense of urgent dan sense of respolsibiliti. Jika seorang pemimpin tidak memiliki ketiga hal ini maka dia tidak tahu apa yang menjadi kebutuhan rakyatnya,” jelas Joey.
Perkembangan di Kota Kupang yang semakin pesat, tentunya harus dibarengi dengan struktur pemerintahan yang kuat pula agar bisa mengendalikan Kota Kupang kea rah yang lebih baik. Berbagai kebutuhan yang urgen, dengan perkembangan terus mengalir, menjadi salah satu perhatian serius dari Joey yang punya niat untuk itu semua.
“Seorang wakil harus mampu memberi advise kepada Wali Kota jika ada hal-hal yang harus dibenahi, sebab yang dinilai oleh masyarakat adalah wali kota dan wakilnya, jika gagal berarti dua-duanya gagal. Beberapa persoalan urgen yang tidak bisa dijawab oleh pemerintah saat ini adalah persoalan air bersih, persoalan pengangguran dan lapangan kerja, persoalan listrik dan infrakstruktur. Ini beberapa contoh saja yang menjadi keluhan masyarakat,” Jelas Pemimpin Redaksi Media Seputar-NTT ini.
Mengalirnya dukungan dari berbagai elemen masyarakat menjadi bukti bahwa keterlibatan Wartawan di Pilkada Kota Kupang patut diperhitungkan. Ketua Umum Ikatan Pemuda Belu – Malaka, Sigibertus Bria mengatakan, majunya Joey diharapkan dapat merubah paradigma baru dalam pembangunan Kota Kupang. “Kami sangat dukung Joey Rihi Gah dalam Pilkada Kota Kupang. Bagi saya, di wajib kamiu dukung,” tegas dia.
Berbagai dukungan yang disuarakan bagai Joey rihi Gah semuanya punya alasan yang sama, yakni seorang Wartawan tahu dan paham tentang berbagai persoalan yang terjadi di Kota Kupang. Paham tentang apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat. Joey, dari sepak terjangnya sebagai Jurnalis belasan tahun, tentu bisa merealisasikan apa yang diharapkan dengan lewat dukungan masyarakat Kota Kupang bagi dirinya. (Amandus/Andyos)
