Fasilitator Kabupaten Ronda Tinjau Kegiatan MP3KI dan PNPM-MPD

  • Whatsapp
Fasilitator Kabupaten bersama Tim sedang memeriksa pekerjaan MP3KI jalan lapen 6,226 KM Desa Temas-Tolama-Boni. (Foto: Ryan Tulle/BN)
Fasilitator Kabupaten bersama Tim sedang memeriksa pekerjaan MP3KI  jalan lapen 6,226 KM Desa Temas-Tolama-Boni. (Foto: Ryan Tulle/BN)
Fasilitator Kabupaten bersama Tim sedang memeriksa pekerjaan MP3KI jalan lapen 6,226 KM Desa Temas-Tolama-Boni. (Foto: Ryan Tulle/BN)

“Bangga Membangun Desa”

Ronda, berandanusantara.com– Fasilitator Kabupaten Rote Ndao, Albertus magnus bersama beberapa rekannya, Jumat (29/08/2014) terjun langsung ke lokasi kegiatan pekerjaan MP3KI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia) dan PNPM- MPD (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan), di desa Temas di Kecamatan Barat Laut dan desa Tolama, guna meninjau sejauh mana kegiatan tersebut dilaksanakan.

Agenda monitoring dan evaluasi kegiatan tersebut bertujuan untuk melihat secara langsung perekembangan fisik yang sudah dikerjakan oleh Harian Orang Kerja (HOK), yang juga dipantau oleh Tim Pengelolah Kegiatan (TPK) sebagai penanggung jawab. Disamping itu, dari tinjauan tersebut dapat dilihat sejauh mana manfaat dari kegiatan tersebut dirasakan masyarakat, baik dalam wilayah desa tempat kegiatan berlangsung, serta masyarakat secara umum.

Ada beberapa item pekerjaan yang menjadi objek monitoring dan evaluasi diantaranya; Kegiatan MP3KI pembangunan ruas jalan desa Temas-Tolama dan Boni sebagai jalur internal yang menyambung desa tetangga. Pekerjaan tersebut saat ini sudah mencapai tahapan penyebaran sertu (pengerasan) pada badan jalan sepanjang 6,226 kilo meter, dengan luas jalan sebesar 3×5 meter. Anggaran untuk kegiatan pekerjaan ini bersumber dari dana MP3KI dan OPS berjumlah sebesar Rp. 3.423.042.000,- (dana awal pemotongan dana sebesar 11,8 %, dan dana swadaya Rp. 32 juta), dengan waktu pelaksanaan 90 hari kalender terhitung tanggal 4 agustus sampai dengan 15 desember 2014.

Untuk diketahui, hasil dari pengerjaan jalan tersebut saat ini sudah mencapai 60 persen, dengan jangka waktu ini diperkirakan dalam bulan September sudah bias mencapai 90 persen.

Albertus Magnus yang ditemui di lokasi kegiatan menjelaskan, pihaknya sebagai fasilitatir bersama tim yang berkunjung ke lokasi pekerjaan merasa cukup puas dengan hasil kerja TPK bersama masyarakat setempat. Selain itu, kata dia, dari hasil tersebut masyarakat juga bias menerima manfaatnya secara langsung.

Fasilitator Kabupaten Rote Ndao, Albertus Magnus bersama Tim juga meninjau lokasi PNPM MPD di desa Temas, Kecamatan Rote Barat Laut. Di Desa Temas, Fasilitator bersama Tim melihat langsung pekerjaan jalan Lapen dengan volume 830 meter, berlokasi di Fatunoa So Lengge dengan peruntukan biaya dari PNPM-MPD sebesar RP. 489.988.000,-, swadaya RP. 3.557.300,-, serta dana HOK, 23.855.000,- dengan waktu pelaksanaan selama 90 hari kalender, yang TPKnya diketuai Magxim M. Ledoh, sekertaris Yeri Mesang, dan Bendahara Maria Selly namo.

Di Lokasi ini, Fasilitator Kabupaten Albertus Magnus bersama BKAD Kecamatan Rote Barat Laut Jacob Logo, Fasilitator Kecamatan Rote Barat Laut Thoby Buraen, serta fasilitator teknik Andreas Manafe mendapatkan banyak kejanggalan pada pekerjaan jalan lapen tersebut. Kejanggalan tersebut berupa ketebalan pengecoran deker/jembatan kecil yang seharusnya 20 cm, ternyata setelah di lapangan ketebalannya rata-rata hanya mencapai 17 cm.

Fasilitator membongkar pekerjaan jalan Lapen yang tidak sesuai RAB. (Foto: Ryan Tulle)
Fasilitator membongkar pekerjaan jalan Lapen yang tidak sesuai RAB. (Foto: Ryan Tulle)

“ kami sudah tegaskan pada pekerja dan TPK di lapangan agar harus ditambah ketebalannya sekitar 3 cm agar sesuai RAB,” cetus Albertus dengan nada tegas.

Selain pada ketebalan deker, di badan jalan tersebut yang sudah dilapisi aspal langsung di gali oleh fastekab dan rekan-rekan. Ternyata, ditemukan TPK hanya mengunakan split 5/7dan ¾, serta tidak dilapisi split 2/3 secara menyeluruh di atas batu split 5/7.

”daya rekatnya tidak kuat, tentunya tidak bertahan dalam waktu lama pasti rusak dan mubasir,” katanya. kami juga perintahkan untuk kerja ulang terhadap pekerjaan lapen sepanjang 70 meter dari titik nol, karena dinilai tidak sesuai RAB. kami sangat tegas dan terperinci di lapangan karena ini tidak untuk kita namun bisa dirasakan anak cucu kita,” tegas Albertus Magnus.

Kepada Wartawan usai kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut, Albertus Magnus mengharapkan agar setiap TPK yang melaksanakan kegiatan MP3KI dan PNPM-MPD agar memperhatikan mutu pekerjaan. Dikatakan, bila pekerjaan tersebut memiliki mutu, maka dengan sendirinya bias dinikmati dalam waktu yang lama.

“Pekerjaan ini kami bersama pemerintah dan masyarakat serta pihak-pihak lainnya lakukan ini untuk generasi yang akan dating, jadi harus dikerjakan bukan asal jadi hari ini dan mubasir hari besok,” tandasnya.

Di akhir kunjungan tersebut, Albertus sangat memberi apresiasi kepada sejumlah media massa yang ada di Kabupaten rote Ndao yang turut serta dalam kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut. ini sebagai wujud tranparasi dan akuntable, kiranya menjadi corong masyarakat sebagai bahan intropeksi bagi kami kedepan untuk melayani dengan pelayanan prima, karena kami membangun dengan bangga untuk kita semua,” pungkasnya. (Ryan Tulle)

Related posts