Gaji Tak Dibayar, Puluhan Staf PDAM TTS Segel Kantor

  • Whatsapp
Ilustrasi
Ilustrasi
Ilustrasi

SOE, berandanusantara.com – Puluhan staf Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (7/4/2016) pagi menyegel kantor tempat mereka bekerja. Aksi penyegelan itu dilakukan lantaran gaji mereka sejak dua bulan terakhir tidak dibayar.

Selain aksi penyegelan pintu utama kantor, puluhan karyawan mendesak pemerintah daerah TTS untuk segera menunjuk direktur definitif, pasca direktur sebelumnya yang saat ini tersandung kasus korupsi. Puluhan karyawan nampak sangat kecewa saat aksi penyegelan tersebut.

Lambatnya proses pembayaran gaji karyawan juga diakibatkan belum adanya pengganti direktur yang sedang menjalani proses hukum. Akibatnya, sampai dengan saat ini belum ada figur berkompeten yang ditunjuk untuk mengelolah manajemen. Sementara pemda TTS seolah berdiam diri tanpa ada tindak lanjut.

“Pemda harusnya segera menjadi penengah untuk mengatasi persoalan di PDAM. Namun nyatanya, sampai dengan saat ini belum juga ada pengganti direktur lama. Akibatnya, kami yang menjadi korban,” jelas Anton Radja, salah seorang karyawan PDAM TTS.

Selain menyegel kantor, puluhan karyawan juga mogok kerja. Pasalnya, sejumlah jaringan listrik di sejumlah titik pompa air telah diputus oleh pihak PLN, karena PDAM belum membayar tagihan listrik.

Toby La’a, salah seorang warga kota Soe mengaku sangat kecewa dengan persoalan yang terjadi di PDAM setempat. Menurut dia, masyarakat, terutama pelanggan PDAM merasa dirugikan karena macetnya pelayanan. Dia juga mendesak pemerintah agar segera mengatasi persoalan ini. “Pemerintah jangan berdiam diri,” katanya.

Kemelut yang terjadi di PDAM TTS itu diduga akibat kasus yang membelit Yan Nenotek, direktur PDAM sebelumnya. Dia tersandung korupsi proyek pengadaan pipa dan mesin pompa air tahun 2012 senilai Rp 600 juta lebih. (AM/Tim)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *