Gegara Covid-19, Usaha Perhotelan di NTT Alami Kolaps

  • Whatsapp
Ketua PHRI, Fredy Ongkosaputra (kanan), bersama Karo Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Jelamu saat memberikan keterangan pers, Rabu (25/3/2020).
Ketua PHRI, Fredy Ongkosaputra (kanan), bersama Karo Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Jelamu saat memberikan keterangan pers, Rabu (25/3/2020).

KUPANG, berandanusantara.com – Pandemi Covid-19 atau corona membawa dampak negatif terhadap usaha perhotelan dan restoran di NTT. Hampir semua bahkan mengalami kolaps alias pemasukan menurun lantaran rata-rata hotel tak dihuni tamu.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTT, Fredy Ongkosaputra mengungkapkan hal tersebut dalam konferensi pers, Rabu (25/3/2020) di lobi gedung Sasando, kantor Gubernur NTT.

Read More

Dia menjelaskan, imbas dari menurunnya pemasukan hotel, pengelolah saat ini sangat kesulitan terutama dalam urusan membayar gaji karyawan. Bahkan tidak sedikit yang akan telah berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

“PHRI telah membahas ini sehingga bagaimana mencari solusi agar karyawan bisa tetap bekerja. Apakah dengan cara membayar separuh atau seperti apa nantinya,” ungkapnya.

Berkaitan dengan persoalan ini juga, jelas Ongkosaputra, para pengelolah perhotelan meminta kepada PHRI agar dapat berbicara kepada pemerintah agar memberikan keringanan untuk biaya listrik dan pajak bisa dibebaskan sementara.

“Yang paling besar untuk hotel adalah listrik. Sehingga untuk listrik, kalau bisa dibebaskan 50 persen,” tandasnya.

Dia juga menjelaskan, PHRI NTT telah memutuskan bahwa semua pengelolah hotel siap membantu pemerintah untuk menangani covid-19. Hotel, menurutnya, akan selalu siap menjadi alternatif manakala dibutuhkan.

“Semisal Rumah Sakit penuh, hotel bisa jadi tempat yang bisa dipakai. Ini sudah menjadi keputusan PHRI,” jelasnya.

Pihaknya juga akan menyiapkan para karyawan hotel untuk bisa ikut menangani tamu hotel, apabila terindikasi mengidap covid-19.

“Jadi hotel juga bisa jadi tempat karantina sebelum dilarikan ke Rumah Sakit. Jadi karyawan hotel pun mesti punya pengetahuan bagaimana cara menangani covid-19,” pungkas Ongkosaputra. (Am/bn)

Related posts