GMIT Klasis Kota Kupang Timur Gagas Festival Paskah Kolaborasi

  • Whatsapp
Ist
Ist

KUPANG, berandanusantara.com – Gereja Masehi injili di Timor (GMIT) Klasis Kota Kupang Timur menggagas kegiatan Paskah Kolaborasi 2020. Kegiatan ini meski untuk merayakan kebangkitan Yesus Kristus bagi umat Kristiani, namun dalam pelaksanaannya akan melibatkan semua agama dan elemen masyarakat.

Ketua Klasis Kota Kupang Timur, Pendeta Samuel Pandie dalam konferensi pers, Jumat (13/3/2020) menjelaskan, Paskah sesungguhnya bukan sekadar peringatan kebangkitan Kristus, tetapi harus ada spirit baru dalam membangun manusia untuk menemukan kesejahteraan dan kedamaian.

Read More

Pendeta Samuel menjelaskan, fenomena yang terjadi saat ini, isu milenial dan teknologi juga sangat mempengaruhi pihak Gereja untuk melakukan sesuatu yang bisa mengembalikan hakekat kepemudaan. Oleh karena itu, Paskah Kolaborasi menjadi bagian dari pergumulan Gereja selama ini.

“Gereja menjadi pelopor dalam membangun sinergitas dengan berbagai komponen atau elemen, agar toleransi dan keberagaman bisa menjadi kekayaan yang mendukung tumbuh kembangnya persatuan,” ungkap mantan Ketua Majelis GMIT Benyamin Oefubu ini.

Ketua Panitia, Rudy Tokan mengatakan perayaan Festival Paskah Kolaborasi 2020 akan menjadi perayaan Paskah yang memiliki masa depan, karena digagas dengan dasar Theologi yang kuat. Selain itu, semua orang tanpa kecuali merasa berkepentingan dengan perayaan ini.

“Bicara soal kebangkitan, semua orang harus berbahagia. Perayaan Paskah harus bisa merespon tuntutan zaman. Oleh karenanya, tuntutan di abad 21, harus bisa diseleselesaikan dengan cara di abad 21 pula,” ungkap Rudy.

Menurutnya, Paskah Kolaborasi akan dihelat dalam tiga fase, yakni pra even, even dan pascaeven. Pra even dilakukan dengan sosialisasi baik melalui mimbar Gereja, media massa, media luar ruangan seperti baliho dan spanduk akan mulai dipasang di titik-titik keramaian.

Pada puncak kegiatan, jelas Rudy, akan ada sejumlah agenda kegiatan diantaranya; seminar dengan mengangkat isu utama Blok Masela, baazar, Cafe Rohani serta carnaval budaya dan keberagaman. Kegiatan ini melibatkan 35 Gereja di Klasis Kota Kupang Timur.

“Semua dikemas dengan konsep yang berbeda dan tentunya memiliki nilai dan makna yang tak jauh dari peringatan Paskah. Ada kurator yang juga turut mendesain acara ini,” jelas Rudy.

Rudy menambahkan, perarakan budaya akan melibatkan berbagai suku, agama dan budaya yang titik kumpulnya di Bundaran Tirosa Kota Kupang. Selain itu, disiapkan Paduan Suara masal berjumlah 1000 orang.

“Konsep ini sudah disambut baik Pemerintah Kota Kupang. Mudah-mudahan bisa masuk dalam kalender even tahunan sebagai salah satu destinasi wisata Rohani di Kota Kupang,” harap Rudy.

Sesuai jadwal yang diterima dari Panitia Pelaksana, tanggal 24–28 Maret akan dimulai dengan kegiatan Caffe Rohani. Selanjutnya pada tanggal 1–4 April Bazar Jemaat. Di tanggal 1 April juga akan ada dialog Keberagaman lintas agama dan tanggal 4 April ada seminar yang akan membahas topik Blok Masela.

Sementara acara puncaknya pada tanggal 12 April dilakukan juga Deklarasi Satu Indonesia Launching Website Klasis dan Gereja, serta MoU Kemitraan dengan Pemerintah Kota Kupang dan Konser Paskah. (*am/bn)

Related posts