Hadiri Malam Persiapan Pernikahan, Mozad Tewas Dianiaya

  • Whatsapp
Jenazah Christian Ndolu alias Mozad di ruang jenazah RSUD Ba'a. (foto: Arkhimes Molle/BN)
Jenazah Christian Ndolu alias Mozad di ruang jenazah RSUD Ba'a. (foto: Arkhimes Molle/BN)
Jenazah Christian Ndolu alias Mozad di ruang jenazah RSUD Ba’a. (foto: Arkhimes Molle/BN)

RONDA, berandanusantara.com – Christian Ndolu alias Mozad, Warga desa Nembrala – Delha – Kecamatan Rote Barat, kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas setelah dianiaya di desa Netenaen, kecamatan Rote Barat Laut.

Christian Ndolu diduga tewas setelah dianiaya oleh salah seorang warga dari Desa Netenaen. Demikian hal ini disampaikan adik ipar korban, Luken Ndun, di Ruang Jenazah RSUD Baa, Rabu (19/8-2015), Pukul 24.40 malam.

Ia mengatakan, kehadiran mereka di TKP bersama korban sehubungan dengan saudaranya Dens Ndun (Anggota Polsek Rote Selatan) yang akan menikah dengan Mince Ndolu pada keesokan harinya, Kamis (20/8/2015). “Kita ke sana untuk mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan acara pernikahan,” jelasnya

Luken Ndun mengakui dirinya baru mengetahui kalau pristiwa yang berakibat pada tewasnya korban Christian Ndolu saat ada pemberitahuan untuk mematikan music. Pada saat itu, dirinya bertindak sebagai operator musik pada acara malam persiapan tersebut.

Selanjutnya, ia menuju tempat kerumunan orang yang tidak jauh dari tempat korban tewas, ia hanya melihat kalau korban sudah tergetak di tanah dengan sedikit darah di mulut korban. Menurut dia, sebelum kejadian naas terjadi kakak iparnya bersama beberapa warga setempat sedang bercerita dibawah tenda nikah.

Dikatakan pula, saat melihat korban sudah tak berdaya barulah diinformasikan ke Polsek Rote Barat Laut oleh Jefri Solokanan, seorang anggota Polisi, yang kebetulan berada juga di TKP.

Sementara Yati Tamelan, Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao, yang juga adalah keluarga korban mengatakan, saat kejadian dirinya bersama keluarga yang lain sedang berada di dapur menyiapkan bumbu masakan untuk kebutuhan pernikahan adik sepupunya pada besok hari.

Menurut Tamelan, setelah dirinya keluar menuju kerumunan orang dibawah tenda, ia melihat korban sudah tak berdaya dan terbaring di tanah. Korban diduga sudah meninggal. Karena melihat kondisi tersebut, Ia langsung histeris dan kemudian meminta sopirnya untuk bersama keluarga membawa korban ke RSUD Baa.

“Saya langsung minta sopir untuk antar ke RSUD Ba’a,” ungkapnya.

Pihak RSUD Baa yang melakukan Visum terhadap korban menolak untuk memberikan keterangan secara rinci. Dr. Desmiyati N. Adoe yang ditemui di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Ba’a mengatakan akan memberikan penjelasan apabila mendapat ijin tertulis dari pihak Humas Setda Kabupaten rote Ndao. Namun, dia mengakui kalau korban tiba di rumah sakit tersebut sekitar pukul 23.30 wita dalam keadaan tewas.

“Korban tiba sudah dalam kondisi meninggal dunia,” katanya.

Kapolsek Rote Barat Laut, IPTU Yosafat Ch Sinlaeloe, saat dikonfirmasi via ponsel menjelaskan, pihaknya tengah melakukan pengambilan data dan telah meminta keterangan terhadap dua orang saksi.

Untuk sementara, kata dia, pihak Polsek belum bisa memastikan pelaku yang menewaskan korban, karena masih berusaha merampungkan keterangan dari pihak keluarga korban. Sementara, keluarga korban belum bisa dimintai keterangan karena sedang dalam keadaan duka dan masih mengurusi pemakaman jenasah almarhum.

“Dalam waktu dekat, atau setelah merampung semua keterangan saksi, kami sudah bisa memastikan pelaku yang menewaskan korban Christian Ndolu,” katanya.

Pantauan Beranda Nusantara di RSUD Baa, selain keluarga korban yang datang memenuhi ruang Jenazah disertai isak tangis, hadir pula anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao Yosia A. Lau,SE dan beberapa anggota Intel Polres Rote Ndao, serta rekan dan kerabat almarhum Christian Ndolu. (Arkhimes/Ryan)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *