JAKARTA – Mia Tresetyani Wadu, Pramugari Sriwijaya Air asal Nusa Tenggara Timur (NTT) sempat menelpon ibunya, sebelum lepas landas dari Bandara Soekarno–Hatta, Sabtu (9/1/2021).
Dalam percakapan telepon, Pramugari berusia 23 tahun itu sempat menceritakan ke ibunya kalau pesawat yang ditumpanginya delay akibat hujan deras.
Mendengar cerita anaknya, Ni Luh Sudarni, ibunda Mia Wadu lalu memberikan pesan kepada anaknya untuk berhati-hati.
“Ya, sekitar dua jam sebelum kejadian, Mia sempat kontak ibunya,” ungkap sepupu Mia Wadu, Ginsir seperti dilansir, Minggu (10/1/2021).
Sore harinya ayah Mia, Zet Wadu bersama ibunya, Ni Luh Sudarni mendengar kabar kalau peswat yang ditumpangi putrinya los kontak dan jatuh di sekitar Kepulauan Seribu.
Menurut Ginsir, kabar itu sontak membuat kedua orang tua Mia terpukul dan syok memikirkan nasib putrinya. Mia sendiri baru 3 tahun bergabung dengan Maskapai Sriwijaya Air.
Rencananya, kakak almarhumah, Ardy S Cornelis Wadu dan sang paman akan berangkat ke Jakarta untuk membantu proses identifikasi.
“Mungkin dua hari ke depan berangkatnya,” kata Ginsir.
Mia Tresetyani Wadu lahir pada 23 November 1998. Mia, sapaan akrabnya merupakan gadis campuran Sabu Raijua, NTT dan Bali. Ayahnya Zet Wadu berasal dari Sabu Raijua dan Ibunya dari Bali. (*BN/OKZ)