RONDA, berandanusantara.com – Nur Zainah Fitriani, Istri Yogi anggota Satuan Intel Polres Rote Ndao, membantah semua informasi yang dilansir media ini terkait adanya dugaan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di tempat miliknya.
Bantahan tersebut disampaikan Nur Zainah Fitriani melalui klarifikasi berupa hak jawab yang dikirim ke email redaksi Portal Berita/Media Online Beranda Nusantara (berandanusantara.com), Senin (17/8/2015). Dalam Hak Jawab tersebut dijelaskan beberapa item pemberitaan yang menurutnya tidak sesuai fakta yang sebenarnya.
Menurutnya, ijin resmi penyalur BBM atas namanya sendiri. Sementara Yogi, suaminya, tidak terlibat dalam usahanya itu. Ia juga mengemukakan bahwa keberadaan suaminya di tempatnya adalah sesuatu yang wajar. Aktivitas pengisian BBM oleh mobil tanki milik PT Rotenda Energy Indonesia di kelurahan Mokdale, kecamatan Lobalain, bukan merupakan tempat penyimpanan atau penimbunan, melainkan merupakan tempat pengisian BBM pada Kios milik pelanggannya yang bernama Hendra.
Mengenai penimbunan BBM, jelas dia, sangat tidak benar, karena drum-drum yang ada di tempat pengisian milik Hendra, merupakan milik para pelanggan yang sudah selesai melakukan pengisian, dan selanjutnya BBM tersebut akan dibawa ke kios BBM masing-masing pelanggan untuk dijual.
Selain itu, menurut dia, yang bertemu dengan media ini pada saat dilakukan wawancara adalah sopir tanki, dan bukan Yogi, suaminya. Ia juga mengatakan, Yogi sama sekali tidak berang dengan awak media ini, melainkan pada saat itu, suaminya hanya menjelaskan mengenai fenomena usaha BBM di masa lalu dan usahanya saat ini yang telah terdaftar dan mengantongi ijin resmi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Rote Ndao, dalam hal ini Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, serta surat rekomendasi dari PT REI.
Menurut dia, pemberitaan yang dipublikasi lewat media ini sangat keliru dan sangat merugikan keluarganya. Meski demikian, dia tetap mengapresiasi dan menghargfai kebebasan pers, bahkan dirinya member ruang kepada media ini untuk terus melakukan control social, terutama sehubungan dengan dugaan penimbunan BBM yang terjadi di kabupaten Rote Ndao. (*Tim)