KUPANG, berandanusantara.com – Jumat (18/8/2017), makam Almarhum James Ridwan Kase yang meninggal bulan April lalu dibongkar, kemudian jasadnya langsung diotopsi tim dari Bidokkes Polda Nusa Tenggara Timur (NTT).
Otopsi tersebut dilakukan karena orang tua Almarhum merasa kematian putranya sangat janggal jika dikatakan akibat kecelakaan lalu-lintas. Ayah korban, Samuel Kase bahkan menduga kalau anaknya meninggal karena dibunuh.
Kepada Wartawan, orang tua Almarhum James Ridwan Kase, Samuel Kase berharap dengan dilakukannya otopsi terhadap jasad anaknya itu, keluarga dapat mengetahui secara persis penyebab kematian anaknya. Apalagi, kata dia, kondisi anaknya sangat berbeda dengan kesimpulan Polisi yang mengatakan anaknya meninggal karena kecelakaan.
“Kami tetap akan menunggu hasilnya. Dan kami berharap agar hasil otopsi ini menjadi terang-benderang penyebab kematian anak kami,” ujar dia.
Otopsi tersebut berjalan aman dan lancar, serta sempat menyedot perhatian warga yang berada di sekitar makam James. Puluhan aparat dari Polda NTT juga diturunkan untuk mengawal jalannya otopsi. Keluarga pun ikut berada di lokasi untuk melihat secara langsung jalannya proses otopsi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Samuel Kase meminta Aparat Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kupang untuk mengembangkan kasus kematian James Kase pada 5 April 2017 lalu di kelurahan Naibonat. Pasalnya, keluarga menduga James Kase meninggal bukan karena kecalakaan lalu lintas murni, melainkan dibunuh.
Menurut Samuel, ada yang janggal dari kematian anaknya itu. Kejanggalan tersebut terlihat pada tubuh anaknya dimana tidak mengalami luka berat seperti kebanyakan orang yang mengalami kecelakaan, namun hanya terdapat sebuah lubang di dada.
“Kami menduga luka itu akibat tusukan benda tajam. Karena sangat berbeda jauh dimana sepeda motor anak saya hancur, sementara di tubuh anak saya hanya ada lubang di bagian dada,” ungkap dia saat ditemui di Mapolres Kupang.
Oleh karena itu, lanjut Zet, keluarga meminta aparat Satuan Lalu Lintas Polres Kupang untuk kembali melihat kasus ini. Bahkan, kata dia, pihak keluarga siap jika makam anaknya kembali dibongkar untuk diotopsi. Sebab, kematian yang meimpa anaknya sangat janggal jika dikatakan sebagai kecelakaan lalu lintas saja.
James Kase sebelumnya meninggal setelah pulang mengantar seorang teman perempuannya, Pungki Novianti Djami Tedju, usai menghadiri sebuah acara. Dalam perjalanan pulang setelah mengantar temannya tersebut, James ditemukan meninggal di tempat yang tidak jauh dari tempat acara.
Pungki kepada media menjelaskan, seusai James mengantarnya pulang pada sekitar pukul 19.00 Wita, James langsung pamit kembali ke tempat acara karena helm dan handphonenya masih ketinggalan di sana. Namun, keesokan harinya dirinya kaget mendengar kabar bahwa James telah meninggal dunia akibat kecelakaan.
“Ada beberapa teman yang sempat menghubunginya sekitar pukul 04.00 Wita, namun tidak digubris karena sudah tertidur nyenyak,” katanya. (AM)