Jokowi-Basuki Akan Hadiri HUT NTT di Kupang

  • Whatsapp
Ahok dan Jokowi (foto; indopos.co.id)
Ahok dan Jokowi (foto; indopos.co.id)
Ahok dan Jokowi (foto; indopos.co.id)

Kupang – Presiden Joko Widodo, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan menghadiri perayaan hari ulang tahun (HUT) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), di Kupang, Sabtu (20/12) mendatang.

“Selain itu 10 duta besar negara tetangga ikut menghadiri acara tersebut,” kata Kepala Biro Humas Setda NTT, Lambertus Ibi Riti, kepada SP di Kupang, Kamis (11/12) pagi.

Dalam kunjungan tersebut, Kepala Negara beserta para gubernur akan melakukan penandatanganan kerja sama dengan NTT di bidang peternakan dan perikanan.

Agenda tersebut merupakan hasil pertemuan Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Jakarta usai rapat koordinasi bersama presiden di Istana Bogor, Senin (24/11) silam. Menurut gubernur, presiden juga akan mengikuti sejumlah kegiatan di Kupang.

“HUT NTT 20 Desember 2014 Jokowi melakukan peletakan batu pertama pembangunan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Penresmian RS Siloam. RS Siloam itu sebagai hadiah HUT NTT di 20 Desember. Dalam kunjungan Jokowi itu juga akan dilakukan serah terima DIPA tahun anggaran 2015,” kata Lambertus.

Presiden juga akan menyaksikan kedua gubernur melakukan penandatanganan kerja sama dengan pemerintah daerah NTT sebagai upaya membangun kerja sama antardaerah.

Sementara agenda gubernur DKI Jakarta adalah kerja sama dalam bidang pengembangan ternak dan daging sapi. Sedangkan kerja sama Pemda NTT dengan Pemda Jawa Tengah adalah di bidang perikanan,” kata Lambertus.

Gubernur juga menyampaikan sejumlah rencana pembangunan di NTT yang kini sedang diusulkan ke pemerintah pusat, misalnya Bendungan Temef dan Waduk Mbay yang menurutnya akan menjadi waduk terbesar di NTT. Bahkan gubernur juga menyebut Bendungan Kolhua yang juga akan dibangun tahun 2015 mendatang.

“Bendungan Kolhua sementara selesaikan masalah sosial. Kalau selesai, maka tahun ini pasti dibangun bendungan Kolhua. Teknis anggaran tidak masalah, hanya masalah sosial,” tambah Frans Lebu Raya. (SP/beritasatu.com)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *