Kader Demokrat NTT Pendukung Jeriko Kecewa, AYH Dicap Bukan Negarawan

  • Whatsapp
Aksi pendukung Jeriko beberapa waktu lalu yang menolak penetapan Leonardus Lelo sebagai Ketua DPD Demokrat NTT. (Foto: BN)

KUPANG, berandanusantara.com – Keputusan DPP Partai Demokrat mengangkat Leonardus Lelo sebagai Ketua DPD Demokrat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menuai kecaman dari kader pendukung Jefirtson Riwu Kore (Jeriko).

Kekecewaan para kader ini diluapkan dalam aksi demonstrasi yang dilakukan pada Selasa (4/1/2022). Mereka melakukan orasi dengan di beberapa titik di Kota Kupang, dan berakhir di Kantor Sekretariat DPD Demokrat, di Jalan Kosasi, Kelurahan Bonipoi.

Read More

Buntut dari kekecewaan, para kader kemudian membakar atribut partai berlambang bintang mercy itu. Bahkan, sang Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dihujat dan dicap bukan tipe pemimpin yang negarawan.

Sebanyak 6 poin pernyataan sikap dari para kader pendukung Jeriko, diantaranya;

Pertama, mendesak Jeriko untuk segera berhenti dan keluar dari keanggotaan Partai Demokrat NTT, karena jasa dan kontribusi besar semala menjadi anggota DPR RI 2 periode dan 5 tahun memimpin Partai Demokrat NTT sangat tidak dihargai. Sumbangan emas Jeriko yang dilakui AHY sebagal pelopor pertama dalam mengungkapkan rencana KLB Moeldoko ternyata hanya isapan jempol belaka, loyalitas dan kesetiaan Jeriko dalam menjaga Demokrat NTT dari anasir KLB Moeldoko dibalas dengan pengkhianatan AHY. AHY ini sungguh sungguh pemimpin yang tidak punya moral dan jiwa korsa, para pejuang garis depannya dia “bunuh’ dengan tangan dingin karena kepentingan sempitnya.

Kedua, menyerukan kepada semua simpatisan dan warga Demokrat NTT yang pro terhadap Jeriko dan mencintai demokrasi, untuk berhenti mendukung Partai Demokrat, karena akan kecewa. Ini bukan partai yang luhur dan sanggup menjaga demokrasi di tubuhnya sendiri. Hasil kemenangan Musda 12 suara untuk kepemimpinan Jeriko dikhianati oleh ketum partainya sendiri. Tidak ada lagi yang tersisa dari kebanggaan terhadap partai Demokrat.

Atribut Partai Demokrat saat dibakar persis di depan sekretariat Partai Demokrat NTT. (Foto: BN)

Ketiga, AHY adalah pemimpin egois dan tipis telinganya, dia hanya sanggup dengar bisikan Benny Kabur Harman (BKH) dan gerombolannya. Dia tidak peduli dengan aspirasi nyata dari warga demokrat NTT yang mencintai Jeriko. AHY masuk dalam perangkap politik identitas BKH di NTT yang hanya pro pemimpin yang sama suku dan agamanya. Ini pemicu awal kehancuran Demokrat NTT. “Susah mas ketum mau NYAPRES kalau mudah diatur-atur begini”.

Keempat, AHY adalah pemimpin muda yang belum matang dan belum sanggup mengelola demokrasi dalam partainya sendiri. AHY bukan negarawan. Ia hanya pemimpin muda karbitan saja, yang tidak patut jadi contoh bagi generasi muda bangsa.

Kelima, AHY sangat memalukan. Habis lenyap kebanggaan merawa partai selama ini dengan keputusan yang sangat tidak negarawan.

Keenam, menyatakan berhenti untuk merawat dan mencintai Partai Demokrat NTT karena pemimpin yang buruk seperti ketum AHY.

“Anda (AHY) gagal jadi harapan kami,” tulis kader pendukung Jeriko dalam pernyataan sikapnya. (*BN)

Related posts