LARANTUKA, berandanusantara.com – Kapolres Flotim, AKBP Feri Boedhianto diminta mundur dan didesak segera meninggalkan Wilayah Kabupaten Flotim. Hal ini disampaikan Koordinator Forum Sadar Flotim, Gerald Bacenty saat beraudiens dengan DPRD Flotim di Balai Gelakat, Rabu (24/2/2016) siang.
Sebelum beraudiens dengan DPRD Flotim, Forum Sadar yang datang dengan ratusan massa, terlebih dahulu menggelar aksi demo di halaman Kantor Bupati Flotim.
Kepada belasan anggota DPRD Flotim dan dihadapan Wakil Ketua DPRD, Anton Gege Hadjon, dan Matias Werong Enai, Gerald menyampaikan, keberadaan Kapolres Flotim selama ini dianggap sebagian besar Masyarakat sebagai ancaman dengan pelbagai kebijakan yang kontroversial.
“Misalnya soal implementasi perda 16 tahun 2015, yang mana perda itu secara jelas mengatur soal dilarang bongkar muat di areal pertokoan, dan bukan soal parkiran,” katanya.
Hal senada pun diungkapkan oleh Ketua Poros Jokowi dan JK, John Ricardo. Menurut John, sejauh ini Kapolres Flotim tidak bisa menciptakan kenyamaan bagi masyarakat Flotim dengan beberapa barometer yang baginya menguatkan hal itu.
“Ada perbuatan Kapolres yang begitu melukai hati masyarakat Flotim, dan ketika itu diketahui publik maka dipakailah alasan semana santa dengan mengatakan bahwa hal itu tidak bisa dilakukan,” katanya.
Namun dirinya enggan merinci hal yang dimaksud karena bersifat sensitif dan tidak bisa dipublikasikan, namun akan menyampaikan kepada DPRD melalui surat.
“Ada dugaan, pemerasan, pemaksaan, yang dilakukan oleh pribadi Kapolres Flotim kepada beberapa elemen masyarakat, seperti pengusaha, para pekerja di pelabuhan, di Pelni, pertamina, yang tidak pantas dilakukan,” ungkapnya lagi.
Untuk itu, dirinya mewakili masyarakat Flotim meminta DPRD mendukung langkah forum ini untuk segera mengusir Kapolres dari Kabupaten Flotim, dengan membuat surat langsung kepada Kapolda maupun Kapolri. (Tim)