Karena Takut, HBT Minta Bantuan Wartawan Serahkan Satu Renteng Amunisi

  • Whatsapp
Amunisi yang diserahkan HBT (Foto: Lius Salu/BN)
Amunisi yang diserahkan HBT (Foto: Lius Salu/BN)
Amunisi yang diserahkan HBT (Foto: Lius Salu/BN)

Kefamenanu, berandanusantara.com,- Seorang warga kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah berinisial H, Selasa (2/9/2014) melalui bantuan seorang wartawan, menyerahkan satu renteng amunisi aktif berjenis SS1 kaliber 5,56 mm yang disimpan di rumah pamannya sejak jajak pendapat Timor Timur tahun 1998 silam ke aparat TNI Kodim 1618/TTU.

Informasi yang dihimpun berandanusantara.com, Jumat  (5/9/2014), satu renteng amunisi itu  sebelumnya diserahkan oleh Martinus kepada  keponakannya  HBT yang beralamat di Kiupasan Kecamatan Insana, Timor Tengah Utara, untuk selanjutnya di serahkan kepada pihak TNI.  Namun karena takut, HBT meminta bantuan seorang wartawan daerah setempat berinisial JDTL menemaninya menyerahkan amunisi tersebut ke pihak TNI. Dan penyerahan satu renteng amunisi tersebut dilakukan atas kesadaran sendiri.

“Barang buktinya akan kita serahkan ke Korem 161/Wira Sakti Kupang untuk selanjutnya diamankan di sana,” tandas kasdim 1618 TTU, Mayor Sugeng Rijadi (05/09/2014) di Kefamenanu.

Sugeng menambahkan, sesuai penuturan H, saat menerima satu renteng amunisi tersebut dari Pamannya, dia sempat bingung untuk menyimpan amunisi tersebut karena sangat berbahaya  bagi anak-anaknya walaupun sudah lama disimpan di rumahnya. Sehingga dia memutuskan menyerahkan barang bukti tersebut ke pihak TNI dengan bantuan seorang wartawan.

Diakhir wawancara, Sugeng menghimbau kepada seluruh warga Kabupaten TTU yang masih menyimpan senjata api maupun peluru aktif agar diserahkan kepada pihak berwajib  sehingga tidak disalahgunakan karena akan berhadapan dengan hukum.

“Kita menghimbau  agar warga yang masih menyimpan senjata api atau peluru aktif agar diserahkan kepada pihak berwajib untuk diamankan,” pinta Sugeng.  (lius salu)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *