Kebersamaan Awang Notoprawiro dengan Keluarga Besar Nagekeo di Kupang

  • Whatsapp
Awang Notoprawiro diantara para sesepuh dan tokoh Ikatan Keluarga Besar Nagekeo di Kota Kupang. (Ist)
Awang Notoprawiro diantara para sesepuh dan tokoh Ikatan Keluarga Besar Nagekeo di Kota Kupang. (Ist)
Awang Notoprawiro diantara para sesepuh dan tokoh Ikatan Keluarga Besar Nagekeo di Kota Kupang. (Ist)

KUPANG, berandanusantara.com – Sosok Awang Notoprawiro sangat familiar di tengah masyarakat. Itulah mengapa tokoh muslim yang sangat mencintai toleransi ini dapat diterima di mana saja, tak terkecuali dalam Ikatan Keluarga Besae Nagekeo (Ikebena) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kehadiran Awang yang juga Ketua DPW PAN NTT ini di tengah perkumpulan Ikebena seolah seperti keluarga sendiri. Dia bahkan mendapat sambutan hangat bersama para sesepuh Ikebena. Tegur, sapa, peluk, cium, berpadu mewarnai hangatnya tali persaudaraan.

Saat itu, Rabu (11/10/2017), Awang diundang khusus oleh Ikebena untuk hadir dan menyaksikan secara langsung final penyelenggaraan turnamen sepak bola Ikebena Cup II, di Stadion Merdeka Kupang. Dia bahkan duduk diantara para sesepuh Ikebena yang tinggal di Kota Kupang.

Awang juga didaulat menyerahkan hadiah kepada para pemenang dalam turnamen tersebut. Di kesempatan itu juga, banyak diantaranya berfoto bersamanya.

“Ikebena saat terbentuk pertama kali, saya sudah menjadi bagian di dalamnya. Saya selalu hadir dalam setiap momen kegiatan Ikebena. Kami sudah seperti saudara,” ujar ketua DPW PAN Nusa Tenggara Timur ini.

Menurut Awang, sejak kecil dirinya sudah diajarkan oleh kedua orang tuannya untuk hidup bersosialisasi dengan siapapun, tanpa harus memandang suku, agama maupun ras. Karena dengan itu, kata dia, akan memperkuat silaturahmi antar sesama manusia.

Awang bahkan dimasukan di sekolah Kristen oleh ayah dan ibunya. Hal itu semata-mata agar Awang tumbuh besar dengan selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dengan sesama. “Saya sekolah di SD GMIT, SMP Frater dan SMA Giovani,” katanya.

Dengan bekal itu, membuat Awang saat ini sangat mencintai keberagaman. Awang memiliki banyak sekali teman, kenalan, bahkan sahabat yang tidak seiman, namun tetap menjaga hubungan baik dengan nilai kekeluargaan yang sangat tinggi, seperti yang diajarkan kedua orang tuanya.

Itulah Awang. Di kalangan Ikebena pun Awang menjadi panutan. Bukan karena dia seorang ketua partai, bukan pula karena dia adalah pengusaha sukses. Tapi pembawaan diri sosok pekerja keras itu menjadi sebuah modal dia sangat dicintai dimana saja.

“Ikebena adalah contoh tentang bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan,” tutur Awang. (AM)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *