KUPANG, berandanusantara.com – Fabianus Hale Bere (22), mahasiswa Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (6/4/2017) sekira pukul 06.00 Wita, ditemukan meninggal dunia di dalam kamar kos miliknya.
Menurut Gaudensia Abuk Berek, sebelumnya salah seorang rekan Fabianus memintanya untuk datang ke Kupang, karena Fabianus pada saat itu dalam keadaan sakit. Dalam informasi yang diterima Gaudensia menyebutkan Fabianus mengalami bengkak pada bagian kaki.
“Setelah dapat informasi, tanggal 30 Maret 2017 kemarin saya datang untuk jenguk sekalian rawat adik saya (Fabianus). Kemarin juga dia masih sempat pergi ke kampus,” ujar Gaudensia yang adalah kakak kandung korban sambil meneteskan air mata.
Sementara itu seorang saksi mata, Yulius Seran mengatakan pada dinihari sekira pukul 03:00 Wita, Fabianus mengamuk sambil membanting diri di lantai seperti orang yang sedang kesurupan. Menurut dia, sambil membantingkan diri, Fabianus juga berteriak mengeluarkan kata-kata yang mengatakan bahwa dirinya akan meninggal.
“Mulai detik ini saya ambil arwahnya,” ungkap Lius menirukan apa yang dikatakan Fabianus pada saat kesurupan.
Yulius menambahkan, saat kesurupan terjadi, beberapa rekanya mencoba datang menenangkan Fabuanus, namun tak mempan. Fabianus terus berontak dan berteriak. Alhasil, sekitar pukul 06.00 Wita, Fabianus meninggal dunia.
Kapolsek Kelapa Lima, AKP Basit Algadri menuturkan, untuk sementara tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Untuk kepentingan penyidikan, lanjut dia, korban dibawa ke RSUD W Z Yohanes Kupang untuk diotopsi. “Kami lakukan otopsi guna mencari tahu penyebab kematiannya,” katanya.
Fanianus merupakan warga dusun Webora, RT 001 RW 001, desa Alas, Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka. Dia saat ini tercatat sebagai mahasiswa fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) jurusan Bahasa Inggris di UKAW Kupang. (AM/metrotimor)
