KUPANG, berandanusantara.com – Wakil Sekertaris Jendral (Wasekjen) DPP Partai Golkar, Melki Laka Lena menegaskan, hasil survei tetap akan menjadi dasar untuk menetapkan figur yang akan diusung partai Golkar, sebagai calon gubernur di pilkada NTT 2018 mendatang.
Hal tersebut ditegaskannya saat menggelar jumpa pers, Selasa (20/6/2017) sore. Dan menurut dia, survei para bakal calon gubernur dari partai golkar akan segera dilakukan dalam waktu dekat. “Survei jadi dasar bagi DPP untuk ambil keputusan,” ujar dia.
Dia juga menegaskan, bahwa semua kader Golkar yang terlibat dalam proses politik ini wajib hukumnya untuk taat pada keputusan partai. “Aturan yang ada di tubuh partai sudah sangat jelas, dan semua kader wajib untuk menyesuaikan dengan apa yang nantinya diputuskan,” katanya.
Menyinggung soal klaim dukungan dari seluruh DPC partai Golkar dalam Rapimda DPD I Golkar NTT, dimana telah menyepakati untuk mendukung Ibrahim Agustinus Medah menjadi calon gubernur, Melki mengatakan kesepakatan itu sah-sah saja. Apalagi, kata dia, Rapimda waktu itu berlangsung sebelum ada petunjuk dari DPP.
“Kesepakatan-kesepakatan bisa saja sering terjadi. Namun, semuanya kembali kepada aturan partai,” ungkap dia.
Meski demikian, Melki yang juga merupakan salah satu bakal calon gubernur dari partai Golkar ini mengatakan, setiap kader Golkar memiliki hak untuk melakukan proses politik, baik di internal partai maupun partai lain, sejauh belum ada keputusan resmi.
“Jadi silahkan kader siapapun punya hak untuk berproses,” pungkas dia.
telah dijaring, berdasarkan usulan ke DPP Bidang Pemenangan Pemilu wilayah Nusa Tenggara dan Bali.
Untuk diketahui, sebelumnya DPP partai Golkar telah merilis 8 nama balak calon gubernur NTT yang akan disurvei. Para tokoh tersebut dianggap mampu menjadi utusan partai Golkar dalam pilgub NTT 2018 mendatang.
Para tokoh tersebut diantaranya Ibrahim Agustinus Medah, Abraham Paul Liyanto, Anwar Pua Geno, Gideon Mbilijora, Umbu Sapi Pateduk, Yosef Tote, Josef Nae Soi dan E Melkiades Laka Lena. (AM)