Melki Lakalena Klaim Kubu Agung Laksono Sah

  • Whatsapp
Para pengurus Golkar versi Agung Laksono saat Musda dui TTU. (Foto: Lius Salu/BN)
Para pengurus Golkar versi Agung Laksono saat Musda dui TTU. (Foto: Lius Salu/BN)
Para pengurus Golkar versi Agung Laksono saat Musda dui TTU. (Foto: Lius Salu/BN)

KEFAMENANU, berandanusantara.com – Ketua DPP pusat partai Golkar bidang kepemudaan, Melkiades Lakalena menyebut kubu Agung Laksono sah sesuai keputusan Mahkamah Partai Golkar.

Hal ini ia sampaikan sesaat sebelum dimulainya Musda DPD partai Golkar tingkat dua yang melibatkan empat kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) di aula Kantor Golkar Kefamenanu, Jumat (3/7/2015),  ketika disinggung wartawan mengenai polemik dalam tubuh Golkar yang melibatkan kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie.

Melki mengatakan untuk keabsahan siapa yang sah tidak menjadi soal. Karena dalam waktu tidak lama lagi, Mahkamah KPU akan akan segera mengeluarkan surat keputusan partai Golkar tentang siapa yang akan dianggap sah untuk menandatangani keputusan dalam pilkada ini.

“Kami belum pastikan. Namun kami tetap dan akan tetap yakin KPU akan mengakui keputusan Menkumham bahwa yang sah adalah kepengurusan kubu Agung Laksono sesuai putusan Mahkamah partai Golkar,”katanya.

Melki menegaskan bahwa keputusan Menkumham tersebut dilakukan akibat dari keputusan partai Golkar yang telah bersidang beberapa kali mengesahkan bahwa yang sah dari keputusan itu adalah kubu Agung Laksono. Keputusan itulah yang menjadi rujukan pihaknya melaksanakan Musda karena itu adalah perintah dari mahkamah partai Golkar.

Disinggung soal figur yang akan digadang kubu Agung Laksono pada bursa pemilukada 2015 ini, ia mengatakan pihaknya siap menerima siapa saja yang melamar dan mendaftarkan diri melalui partai Golkar. Yang melamar atau mendaftarkan diri melalui partai Golkar akan disurvei dan survei itu akan menjadi keputusan partai Golkar untuk diusung namanya pada pemilukada 2015 yang akan digelar secara serentak pada bulan desember nanti yang sebelumnya akan difit and proper test pada tanggal 4 Juli di Jakarta.

“Pastinya akan kami prioritaskan kader partai. Namun tentunya suara rakyat yang akan menentukan siapa yang akan maju sebagai calon bupati pada pemilukada nanti. Karena sesuai motto Golkar “Suara Golkar adalah suara rakyat. Suara rakyat adalah suara Golkar,”katanya memastikan sembari mengatakan meskipun saat ini pihaknya belum memastikan siapa calon bupati yang akan digadang pada pemilukada nanti namun hasil survei ini akan membuktikan itu.

Terkait Musda yang digelar pihaknya kali ini, ia mengatakan Musda kali ini adalah bagian dari perintah partai Golkar yang diberikan kepada kepengurusan kubu Agung Laksono untuk melakukan konsolidasi yang merupakan bagian dari partai Golkar di seluruh Indonesia dan melibatkan seluruh kekuatan partai Golkar baik dari kubu Agung Laksono maupun kubu Aburizal Bakrie.

“Golkar tetap satu. Musda yang diselengarakan empat Kabupaten ini adalah satu. Tidak ada dua musda yang diselenggarakan dalam partai Golkar. Musda ini menggambarkan bahwa Golkar tetap satu dan apapun keputusan dari pusat, itulah hasil akhirnya dan tidak berpengaruh pada tingkat bawah. Jadi kepengurusan kali ini bersifat lima tahun dari 2015 hingga 2020,”tandasnya menepis pertanyaan wartawan  terkait figur calon bupati yang akan diusung pada pemilukada desember nanti dari masing-masing kubu.

“Informasi yang kita peroleh bahwa KPU sudah bersurat kepada Menkumham untuk menanyakan tentang keabsahan dari semua kepengurusan partai yang ada di pusat sampai daerah. Jadi itu adalah kepengurusan partai dari DPD partai sampai DPD I dan DPD II. Itu akan menjadi satu rangkaian yang didaftarkan dan diakui oleh Menkumham dan hasil Menkumham yang diakui oleh KPU akan menjadi bahan rujukan calon di masing-masing daerah,”pungkasnya. (Lius Salu)

Related posts