KUPANG, berandanusantara.com – Ketua DPD PDIP Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya menegaskan pihaknya tidak akan mengakomodir alias “tendang” figur atau bakal calon gubernur NTT yang terlibat kasus korupsi.
“Yang terlibat kasus korupsi pasti tidak akan kami akomodir. Ini sudah menjadi komitmen PDIP,” tegas Lebu Raya, belum lama ini.
Menurut dia, saat ini yang tercatat telah mendaftar di PDIP sekitar 12 bakal calon. Jumlah itu, kata dia, belum termasuk figur yang diusulkan berdasarkan aspirasi dari masyarakat.
“Ada juga beberapa figur yang langsung mendaftar di DPP PDIP,” jelas mantan wakil ketua DPRD NTT ini.
Ditanya siapa yang bakal diusung PDIP, Lebu Raya mengaku hal tersebut merupakan kewenangan DPP untuk memutuskannya. DPD hanya sebatas pada tahapan penjaringan. “Dalam waktu dekat pasti sudah diputuskan,” katanya.
Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, ada sejumlah kader PDIP yang cukup berpeluang diusung menjadi calon gubernur NTT seperti Kristo Blasin, Raymundus Fernandez dan Daniel Tagu Dedo.
Selain itu, figur kuat yang juga disebut-sebut cukup berpengaruh adalah Honing Sanny dan Iban Medah. Kedua figur ini sangat familiar di masyarakat dan menurut informasi, mereka adalah figur yang juga menjadi pertimbangan khusus untuk bisa saja diusung.
Meski demikian, semuanya masih dalam proses di DPP. Para kandidat juga masih akan mengikuti fit and proper test di DPP PDIP, bersama sejumlah figur yang bukan kader, namun telah mendaftarkan diri melalui pintu PDIP. (AM)