Pemerintah Pusat Abaikan Infrastruktur Perbatasan

  • Whatsapp
Raymundus Fernandez (foto: hak-rakyat)
Raymundus Fernandez (foto: hak-rakyat)
Raymundus Fernandez (foto: hak-rakyat)

Kefamenanu, BN – Bupati Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Raymundus Sau Fernandes S.Pt mengakui prasarana jalan dan jembatan di wilayah perbatasan, kondisinya sangat memprihatikan. Kondisi ini apabila dibiarkan tanpa sentuhan pembangunan, maka daerah-daerah yang menjadi gerbang terdepan negara kesatuan repoblik indonesia (NKRI) di Kabupaten Timor Tengah Utara hanya sebatas euforia semata.

“Saudara-saudara kita di Kecamatan Bikomi Selatan masih jauh tertinggal. Keterbatasan infrastruktur jalan, listrik dan prasarana/sarana utilitas lainnya menjadi keluhan klasik warga setempat. Ruas jalan Eban-Noelelo sering mengalami kerusakan terutama ketika musim penghujan seperti sekarang ini. Bahkan kendaraan dipastikan tidak bisa melintasi ruas jalan tersebut,”tandas Raymundus.

Selaku kepala daerah, kata Raymundus, ia memiliki tanggungjawab moril untuk mencari terobosan guna membangun di setiap pelosok bumi Biinmaffo (Biboki, Insana dan Miomaffo) demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Rasa tanggungjawabnya ini tidak bisa diwujudkan lantaran keterbatasan dana pembangunan.

Dikatakan dalam rencana umum pembangunan tata ruang pemerintah pusat mewacanakan beberapa ruas jalan diantaranya ruas jalan Eban-Noelelo Kecamatan Musi hingga Oepoli Kabupaten Kupang lantaran ruas jalan yang ada menuju wilayah perbatasan dengan negara Timor Leste distric Oecusse. Perkampungan Nitib, Pasabe, Setrana, Malelat dan yang lainnya merupakan wilayah bagian Oecusse yang berbatasan langsung dengan empat desa di Kecamatan Mutis, Kabupaten TTU.

“Pemerintah pusat semestinya peka akan kondisi riil di wilayah terluar Kabupaten TTU ini. Terhadap kondisi infrastruktur di wilayah terdepan NKRI di Kabupaten TTU sudah menjadi agenda pemerintah kabupaten untuk disampaikan ke pemerintah pusat. “Melalui Dinas PU Propinsi NTT, kita minta kepastian kapan dimulainya pembangunan prasarana jalan dan jembatan di wilayah-wilayah yang menjadi kantong ekonomi dan daerah perbatasan antar negara,”kata Raymundus kepada berandanusantara.com di Kefamenanu.

Sementara Kepala Dinas Kimpraswil Timor Tengah Utara, Ir. Isidorus Fallo di ruang kerjanya (09/01/2015) enggan berkomentar banyak ketika ditanya soal kondisi jalan Eban – Noelelo.

“Iya itu jalan nasional. Jalan tersebut sudah mendapat perhatian pemerintah pusat melalui Menteri Dalam Negeri. Memang ruas jalan Eban-Oelelo menjadi target utama perbaikannya, tetapi kapan pelaksanaannya saya belum pastikan. Mudah-mudahan tahun ini 2015 sudah bisa terlaksana,”pungkasnya.
(lius salu)

 

Related posts